Connect with us

Memudahkan Proses Distribusi Barang dan Logistik, Dermaga Pelantar I dan II Pelabuhan Kuala Riau Diresmikan

More Videos

9info.co.id – Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad meresmikan penggunaan jalan integrasi dermaga Pelantar I dan Pelantar II Pelabuhan Kuala Riau Tanjungpinang, Selasa (21/02/2023).

Terbangunnya jalan integrasi dermaga Pelantar I dan Pelantar II ini, akan semakin memudahkan akses masuk barang dan logistik yang mengandalkan Pelabuhan Kuala Riau Tanjungpinang.

Pembangunan jalan integrasi dermaga Pelantar I dan Pelantar II di Pelabuhan Kuala Riau menggunakan pembiayaan alternatif dari PT SMI, dengan nilai kontrak sebesar Rp 21.283.466.000,- untuk pembangunan Segmen Pelantar I, dan Rp 15.832.491.928,- untuk pembangunan Segmen Pelantar II.

Ansar menyebutkan, sebelum dibangunnya jalan integrasi dermaga Pelantar I dan pelantar II, kondisi jalur masuk menuju Pelabuhan Kuala Riau hanya melalui satu jalur masuk di Pelantar II.

Dengan adanya jalan integrasi ini, maka selanjutnya truk dan angkutan barang yang akan bongkar muat di Pelabuhan Kuala Riau akan masuk melalui jalur Pelantar I dan keluar di Pelantar II. Sehingga bisa memperlancar proses distribusi barang dan logistik di Kota Tanjungpinang.

“Kalau kita lihat dulu, itu semrawut sekali di Pelantar II. Karena truk keluar masuk pelabuhan sama-sama lewat satu jalur. Sekarang dengan adanya jalan integrasi Pelantar I dan Pelantar II bisa lebih tertata lagi alur keluar masuk barang di pelabuhan ini,” terang Ansar.

Pertumbuhan ekonomi di Kota Tanjungpinang pun diyakini Gubernur Ansar, akan semakin meningkat dengan terintegrasinya dermaga Pelantar I dan Pelantar II.

Ditambah, angka inflasi kebutuhan pokok di Tanjungpinang juga akan semakin terkendali dengan singkatnya waktu bongkar muat di Pelabuhan Kuala Riau.

“Kalau waktu bongkar muatnya bisa diperpendek tentu itu bisa menekan angka inflasi juga di Tanjungpinang, karena biasanya lamanya antrian barang masuk itu yang membuat harga kebutuhan pokok naik karena distribusi terhambat,” jelasnya.

Ia memohon dukungan kepada masyarakat Tanjungpinang, karena badan bantuan luar negeri dari Amerika Serikat yaitu Millenium Challenge Corporation (MCC) tengah mengkaji Pelantar I dan Pelantar II untuk mendapatkan bantuan hibah sebesar Rp300 miliar.

Menurutnya, tim dari MCC Amerika sudah beberapa kali turun langsung ke lapangan untuk melakukan asistensi. Pemprov Kepri juga intens melengkapi readiness criteria, yang disyaratkan oleh tim MCC Amerika tersebut.

“Selesainya pembangunan integrasi Pelantar I dan Pelantar II ini menambah poin kredit untuk MCC agar melirik kita. Kemungkinan minimal kita dapat Rp300 miliar di akhir 2023 atau di awal 2024,” ungkap Ansar.

Penekanan bel sebagai tanda peresmian dilakukan Gubernur Ansar bersama Gubernur Kepulauan Riau Periode 2005-2010 Ismeth Abdullah, Kajati Kepri Gerry Yasid, anggota DPRD Provinsi Kepri Rudi Chua, Bobby Jayanto, dan Teddy Jun Askara.

Pada kesempatan tersebut, Gubernur Ansar juga memberikan bantuan sembako secara simbolis kepada lima orang perwakilan tenaga kerja di Pelabuhan Kuala Riau. ( Mat )

Continue Reading
Advertisement

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Batam

Atasi Banjir, Li Claudia Minta Pejabat Pemko, BP Batam dan Pengusaha Respon Cepat

9info.co.id | BATAM – Pencegahan dan penanganan banjir di Kota Batam menjadi perhatian serius pemerintah daerah saat ini. Tak hanya pemerintah, banjir yang terus berulang dan makin meluas saat musim hujan akan menjadi perhatian semua pihak termasuk masyarakat yang kerap menjadi langganan banjir saat musim hujan.

Wakil Walikota Batam Li Claudia Chandra memberikan perhatian khusus dengan meminta semua kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) hingga camat dan lurah serta para deputi dan pejabat teras di BP Batam untuk turun langsung dan respon cepat ke lapangan.

“Pimpinan OPD di Pemko Batam dan para deputi saya minta untuk terjun ke lapangan mengidentifikasi penyebab serta merumuskan solusi pencegahan dan penanganan jangka pendek dan jangka panjang,” ujar Li Claudia Candra.

Selain pimpinan OPD, deputi dan para pejabat lainnya, Wakil Kepala BP Batam ini juga minta pengusaha terutama perusahaan yang melaksanakan ‘cut and fill’ lahan untuk ikut membantu mengatasi masalah dengan tidak membiarkan lahan terbuka yang berpotensi mengakibatkan air tadah hujan langsung tumpah ke jalan dan drainase.

“Pengusaha juga kami ajak untuk duduk bersama mencari solusi jangka pendek dan panjang untuk mengatasi banjir selain diminta untuk melaksanakan cut and fill sesuai aturan yang berlaku yakni tidak menimbulkan penyebab baru. Kami akan tegas jika proses cut and fill tidak sesuai aturan.

Li Claudia juga minta masyarakat untuk ikut berpartisipasi mencegah terjadinya banjir yakni tidak membuang sampah sembarangan dan tidak membangun bangunan di pinggiran drainase yang berpotensi mengganggu aliran drainase.

“Saat ini ada sebanyak 23 lokasi banjir se Kota Batam yang membutuhkan penanganan cepat dan solutif karena kondisi tersebut merupakan persoalan bersama. Masyarakat juga akan terdampak. Jadi kami minta agar kita tidak membuang sampah sembarangan serta tidak menutup parit atau saluran air lainnya dengan beton atau bangunan ilegal lainnya,” tegasnya.(DN)

Continue Reading
Kolom Iklan

Berita Lain

Exit mobile version