Connect with us

9info.co.id – Pemerintah menargetkan penyaluran bantuan sosial (bansos) harus selesai dalam dua pekan terakhir di bulan Februari 2022. Hal itu sesuai arahan Presiden Joko Widodo yang menginstruksikan percepatan penyaluran bansos untuk tahun 2022.

“Kemensos, Kemendes, dan Kemendikbud agar segera mempercepat penyaluran bansos 2022 di dua minggu terakhir bulan Februari,” kata Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy saat memimpin Rapat Tingkat Menteri Percepatan Bansos 2022 secara virtual dari Jakarta Pusat, Kamis, 17 Februari 2022.

Menko PMK meminta kepada seluruh pihak untuk dapat berkomitmen dalam mengawal percepatan penyaluran bansos. Data, proses admistrasi, penyesuaian regulasi harus selesai di minggu I Februari. Khusus untuk Kemendagri agar membuat tim satgas pengawalan sehingga pemerintah daerah (pemda) dipastikan mengawal percepatan bansos. Demikian pula TNI/Polri juga diminta untuk mengawal percepatan penyaluran bansos dan utamanya untuk daerah sulit.

Sosialisasi juga ditekankan oleh Menko PMK agar dilakukan oleh kementerian/lembaga dan pemda melalui berbagai media informasi. Pastikan keluarga penerima mengetahui besaran bansos yang diterima, kapan dapat diterima dan wajib bagi para penerima segera menggunakan bansos untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari.

“Bansos yang dikelola Kemensos yaitu Program Sembako dan PKH juga harus dipastikan agar diterima masyarakat sebelum bulan Maret 2022. Langkah percepatan salur seperti yang sudah direncanakan oleh Kementerian Sosial,” kata Muhadjir.

Lebih detail, langkah percepatan salur bansos tersebut ialah untuk PKH tahap I disalurkan oleh Bank dimulai tanggal 21 Februari 2022. Sementara untuk percepatan salur bansos, khusus untuk Program Sembako disalurkan melalui PT Pos rapel Januari-Maret. Salur sembako direncanakan mulai tanggal 22 Februari 2022.

Adapun bansos yang dikelola Kemendes PDTT yaitu Bantuan Langsung Tunai (BLT) Desa juga akan dilakukan percepatan salur. Seperti disampaikan Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar, penyaluran BLT Desa akan dipercepat dan dilakukan secara rapel. Upaya percepatan yang dilakukan adalah pendampingan untuk penyelesaian APBDes khususnya kaitan batasan minimum 40% BLT desa.

“Terkait permasalahan batasan 40% BLT Desa di beberapa daerah, Kemendagri dan Kemendes agar segera berkomunikasi untuk mempercepat penyelesaiannya. Selanjutnya, BPKP juga perlu mengeluarkan petunjuk penyelesaian terkait hal ini,” kata Menko PMK.

Sehubungan dengan Program Indonesia Pintar (PIP), mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menekankan agar juga mempercepat upaya penyaluran, sisir alokasi mana saja yang bisa disegerakan salur dan dipastikan dimanfaatkan sebagaimana peruntukannya. Terkait hal-hal yang masih menghambat percepatan penyaluran PIP, seperti data NIK siswa yang belum padan antara Dapodik dan Dukcapil agar segera disinkronkan termasuk regulasi yang perlu segera dibuat untuk penyaluran yang tidak langsung (memerlukan kuasa).

Menteri BUMN juga diminta untuk memastikan kesiapan penyalur bansos, dalam hal ini bank dan PT Pos, serta melakukan evaluasi harian kinerja penyalur pada penyaluran bansos 2022 di dua minggu terakhir Februari. Terhadap bansos 2021 juga diminta untuk segera dituntaskan.

“Untuk Himbara dan BSI bersama pemerintah daerah harus segera menyelesaikan bansos 2021 yang belum salur dan memastikan paling lambat Februari 2022 ini dapat turut diselesaikan,” kata Menko PMK.

Hadir dalam rapat, Mensos Tri Rismaharini, Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar, Sekjen Kemendikbudristek Suharti, Wamen BUMN II Kartika Wirjoatmodjo, Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu Isa Rachmatarwata, Plt. Dirjen Bina Bangda Kemendagri Sugeng, Kepala BPKP Muhammad Yusuf Ateh, Kepala BPS Margo Yuwono, Kasubdit Bhabinkamtibmas Korbinmas Baharkam Polri Kombes Pol. Nasrun Fahmi, Aster Panglima TNI Mayjen TNI Sapriadi, Dirut PT Pos Faizal R Djoemadi, dan Perwakilan Himbara.(Mat)

Continue Reading
Advertisement

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Batam

Jalin Kerja Sama, BP Batam Fokus Benahi Layanan RSBP

Jalin Kerja Sama, BP Batam Fokus Benahi Layanan RSBP

9info.co.id | BATAM – Badan Pengusahaan (BP) Batam menandatangani nota kesepahaman dengan PT Impian Anak Indonesia dalam rangka meningkatkan sistem pelayanan di Rumah Sakit BP Batam (RSBP) di Marketing Centre, Senin (7/7/2025).

Kolaborasi ini bertujuan untuk memperbaiki sistem informasi manajemen rumah sakit selama tiga bulan ke depan. Langkah ini menjadi bagian dari strategi BP Batam dalam mendorong transformasi layanan kesehatan yang lebih modern dan efisien.

“Kerja sama ini sudah kami diskusikan sejak lama. Harapannya, dapat memberikan dampak nyata terhadap kualitas layanan di RSBP,” ujar Deputi Bidang Pelayanan Umum BP Batam, Ariastuty Sirait.

Ariastuty menegaskan bahwa upaya ini tidak hanya berfokus pada teknologi, tetapi juga pada tata kelola manajemen yang profesional dan berorientasi pada mutu pelayanan.

“Kami ingin RSBP Batam tumbuh sebagai rumah sakit unggulan, baik di tingkat nasional maupun internasional,” imbuhnya.

Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya komitmen dari seluruh elemen rumah sakit—mulai dari manajemen hingga staf medis dan non-medis—agar transformasi ini berjalan konsisten dan berkelanjutan.

Di sisi lain, Direktur PT Impian Anak Indonesia, Micheal Anando Seng, menyambut baik kerja sama ini. Ia menilai kolaborasi tersebut sejalan dengan visi perusahaan dalam mendukung kemajuan sektor kesehatan.

Ia berharap, kerja sama ini menjadi langkah awal dari inisiatif berkelanjutan dalam memperkuat ekosistem pelayanan kesehatan di Batam.

“Semoga kami dapat memberikan kontribusi yang nyata bagi kemajuan dan kesejahteraan RSBP Batam,” ucap Micheal.

PT Impian Anak Indonesia adalah perusahaan berbasis produk berbasis Artificial Intelligence (AI) dengan fokus utama pada pengembangan layanan teknologi kesehatan.

Selama dua terakhir, PT Impian Anak Indonesia telah mengamati dan berdiskusi dengan delapan fasilitas medis di tiga negara untuk sektor optimalisasi rekam medis elektronik (RME), manajemen siklus pendapatan, patient engagement.

“Kami akan membantu RSBP Batam dan menyampaikan beberapa rekomendasi hasil dari pekerjaan kami nantinya. Tujuannya untuk membenahi sistem yang ada,” tutup Micheal.(MT)

Continue Reading
Kolom Iklan

Berita Lain