Connect with us

9info.co.id- Harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) turun pada hari ini, Rabu (23/2/2022), setelah kemarin harga CPO sempat naik.

Mengacu kepada data Refinitiv, pada pukul 07:10 WIB, harga CPO dibanderol di level MYR 5.796/ton atau turun 0,75%.

Namun, Wang Tao, Analis Komoditas Reuters, memperkirakan harga CPO hari ini akan naik ke MYR 5.986/ton. Bahkan, gelombang 5 mungkin akan bergerak menuju MYR 6.100/ton.

Wang Tao menilai bahwa kenaikan tersebut bisa dipicu oleh kenaikan biji-bijian Amerika Serikat (AS) hingga harga CPO diperkirakan hari ini akan melonjak di atas MYR 5.868/ton dan naik ke MYR 5.986/ton.

Pada grafik harian, titik resistance berada di MYR 5.821/ton dan sangat mungkin untuk menembus titik resistance tersebut dan naik ke kisaran MYR 5.932-6.112/ton. Tapi, jika harga CPO gagal naik dari gelombang 3, maka kemungkinan gelombang 5 ini akan berakhir di bawah MYR 6.112/ton.

Kemarin, harga CPO berakhir di sesi penutupan perdagangan pada rekor tertinggi karena konflik Rusia-Ukraina memanas sehingga meningkatkan potensi hambatan pasokan minyak nabati di wilayah Laut Hitam. Kontrak minyak sawit acuan untuk pengiriman Mei di Bursa Malaysia Derivatives Exchange naik 3% menjadi MYR 5.845/ton (US$ 1.396,99/ton).

Mengacu kepada Reuters, meningkatnya ketegangan antara Rusia dan Ukraina kemungkinan memaksa pembeli minyak gandung, minyak jagung, dan minyak biji bunga matahari untuk mencari alternatif lain.

Pada Selasa (22/2), Menteri Industri Perkebunan dan Komoditas Malaysia Datuk Zuraida mengatakan bahwa Malaysia akan meningkatkan produksi CPO-nya dengan menambah pekerja asing, setelah produksinya sempat turun 5% karena pandemi Covid-19 di tahun lalu.

Ribuan pekerja asing berasal dari Bangladesh, India, dan Indonesia untuk mengejar permintaan minyak kelapa sawit yang terus meningkat.

“Malaysia akan dapat memasok CPO ke pasar luar negeri ketika kekurangan tenaga kerja diatasi, kami berencana membawa 32.000 pekerja asing,” tutur Zuraida yang dikutip dari The Edge Markets.

Datuk Zuraida telah menggelar diskusi dengan Menteri Luar Negeri India V Muraleedharan dan membuat perjanjian jangka panjang tentang tenaga kerja di sektor perkebunan. Tidak hanya itu, Zuraida juga mengatakan bahwa ada peluang bagi perusahaan India dan Malaysia untuk mendirikan perusahaan bersama (joint ventures) di sektor minyak sawit.

Sumber: CNBC Indonesia

Continue Reading
Advertisement

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Batam

Memperkuat Posisi KEK Batam Sebagai Hub Ekonomi Unggulan di Asia Tenggara

Memperkuat Posisi KEK Batam Sebagai Hub Ekonomi Unggulan di Asia Tenggara

9info.co.id | BATAM – Kota Batam memiliki Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) sebagai salah satu motor penggerak roda perekonomian Indonesia, khususnya di wilayah barat.

Hal tersebut secara otomatis menjadikan KEK Batam sebagai penghubung Indonesia dengan pusat perdagangan global yang memperkuat integrasi ekonomi domestik guna mendorong konektivitas lintas wilayah.

Di mata dunia, KEK Batam dipandang sebagai rantai pasok global dan salah satu pusat industri maupun perdagangan yang kompetitif di Asia Tenggara.

Lokasinya yang strategis dekat dari Singapura menjadikannya alternatif bagi perusahaan multinasional untuk beroperasi dengan biaya lebih rendah.

Meski memiliki posisi strategis, KEK Batam menghadapi tantangan seperti persaingan dengan kawasan serupa di negara lain, yakni pembentukan Special Economic Zone (SEZ) Singapura-Johor.

Menepis pemberitaan dan kekhawatiran yang beredar, BP Batam secara gamblang mengatakan akan menyikapi dengan serius kehadiran SEZ Singapura-Johor, dimana langkah tersebut diperkirakan akan meningkatkan intensitas persaingan ekonomi antarnegara.

“BP Batam memandang hal ini sebagai peluang strategis untuk menciptakan potensi ekonomi baru yang dapat mendorong pengembangan wilayah secara lebih optimal,” ujar Kepala Biro Humas, Promosi dan Protokol BP Batam, Ariastuty Sirait, pada Kamis (16/1/2025).

Lebih lanjut ia mengatakan, persaingan ini juga menjadi motivasi bagi BP Batam untuk terus meningkatkan daya saing KEK yang ada, melalui penguatan infrastruktur, penyempurnaan kebijakan, dan kolaborasi strategis dengan berbagai pihak guna menarik lebih banyak investasi.

Diketahui saat ini BP Batam tengah mengelola tiga KEK, antara lain KEK Nongsa dan KEK Batam Aero Technic (BAT) yang diresmikan pada tahun 2021, serta KEK Pariwisata Kesehatan Internasional Batam yang diresmikan pada tahun 2024 silam.

“Selain itu, diversifikasi industri melalui KEK juga kami dorong agar Batam ke depannya fokus pada sektor-sektor strategis dengan potensi pertumbuhan ekonomi tinggi seperti animasi, kesehatan, ekonomi kreatif, teknologi, logistik, maupun energi terbarukan,”

“Promosi dan branding internasional pun terus kami giatkan baik melalui pameran, forum investasi, maupun forum bilateral untuk memperkuat citra Batam sebagai destinasi investasi yang unggul,” pungkas Tuty. (DN)

Continue Reading
Kolom Iklan

Berita Lain