Connect with us

Rudi Tinjau Vaksinasi Booster dan Ikuti Konfrensi Video Bersama Presiden Jokowi

More Videos

9Info.co.id – Wali Kota Batam Muhammad Rudi meninjau pelaksanaan vaksinasi booster di Mall Botania 2 Batam Kota, Selasa (25/1/2022) siang. Pada kesempatan ini, Walikota juga ikut dalam video conference bersama Presiden Joko Widodo yang disempenakan dengan kegiatan vaksinasi booster se-Kepri.

Turut bersama Rudi, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) Batam dan juga pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kota Batam.

Via konferensi video dari Kabupaten Bintan, Presiden Joko Widodo mengaku senang dengan capaian vaksinasi di Kepri yang angkanya sudah tinggi. Lanjut presiden, vaksinasi penting untuk dilakukan guna ‘memagari’ masyarakat dari Covid-19, termasuk varian terbaru Omicron.

“Kita harapkan semua masyarakat terlindungi,” kata Jokowi.

Presiden mengimbau kepada seluruh elemen masyarakatuntuk ikut menyukseskan vaksinasi. Pesan tersebut, secara khusus juga disampaikan kepada Polri dan TNI di wilayah masing-masing.

Di Batam, sejak awal kebersamaan Forkompinda yang juga didukung antusias masyarakat terbukti mampu menekan laju pandemi. Kebersamaan yang dimaksud tercermin dari upaya bersama melakukan preventif baik dengan turun langsung meninjau penerapan protkes hingga ikut menyukseskan vaksinasi.

Tak ayal, penanganan Covid-19 dan vaksinasi di Batam menjadi salah satu yang terbaik, bahkan mengantarkan Kepri menjadi provinsi di luar Jawa dengan capaian yang sangat baik.

Sementara itu, Wali Kota Batam Muhammad Rudi menyebutkan, pihaknya dan Forkompinda Kota Batam terus melakukan upaya terbaik dalam mencegah dan menangani pandemi. Pasalnya, penanganan pandemi tidak hanya terkait keselamatan maupun kesehatan masyarakat namun juga akan bermuara pada upaya memulihkan ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat juga.

“Kami dalam hal ini selalu siaga. Dan tentu, kami akan mengambil langkah yang strategis secara bersama menangani pandemi ini,” ucap Rudi saat diwawancarai para pewarta.

Di samping vaksinasi, Rudi kembali mengingatkan semua pihak untuk tetap menerapkan protokol kesehatan (protkes). Tanpa mengurangi komponen protkes lainnya, Rudi sangat menekankan pada penggunaan masker secara teratur.

“Kuncinya di protkes juga, seperti penggunaan masker. Kita tentu tak ingin kasus kembali naik, termasuk yang sekarang Varian Omicron. Karena kalau naik kegiatan ekonomi juga terganggu karena kegiatan terhenti,” papar dia.

Sementara itu, di MB 2 Batam Kota tersebut sebanyak 3.800 orang ikut divaksin, yang pesertanya dari anak-anak hingga dewasa. Rangkaian vaksinasi telah dilakukan sejak pagi.(red)

Continue Reading
Advertisement

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Batam

Terkait PHK Sepihak dan Pemotongan Pesangon untuk Pembayaran Hutang di BPR HBB, Manajemen RS Harapan Bunda Memilih Bungkam.

9info.co.id | BATAM – Perwakilan manajemen Rumah Sakit (RS) Harapan Bunda Batam bungkam saat dikonfirmasi mengenai pemecatan sepihak terhadap empat karyawan dan pemotongan kompensasi pesangon mereka untuk pembayaran hutang di PT. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Harapan Bunda Batam (HBB).

Empat karyawan yang dipecat terdiri dari tiga petugas keamanan (security) dan seorang perawat, yang sebelumnya mengajukan pertanyaan terkait upah mereka yang jauh di bawah Upah Minimum Kota (UMK) Batam. Keputusan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) ini diumumkan melalui Surat Keputusan (SK) Direktur RS Harapan Bunda Batam, dr. Made Tantra Wirakesuma, MARS, dengan nomor No. 2285/RSHB/SK-Dir/XII/2024.

Keempat karyawan yang dipecat adalah Nova Silvia, Kosmas, dan Albertus, yang merupakan petugas keamanan, serta seorang perawat bernama Evi Yanti. Mereka mengungkapkan kekecewaan karena meskipun telah bekerja bertahun-tahun, upah yang diterima selalu di bawah standar UMK. “Kami sudah bekerja di sini antara 7 hingga 15 tahun, tapi gaji yang kami terima selalu di bawah UMK. Gaji terakhir hanya berkisar antara 3,2 hingga 3,7 juta,” ungkap salah satu pekerja yang dipecat.

Selain itu, mereka juga mengkritik rendahnya perhitungan upah lembur yang hanya Rp 11.000 per jam, serta ketidakjelasan dalam penghitungan lembur pada hari libur nasional. Evi Yanti, yang juga dipecat, menambahkan bahwa pengupahan yang diterimanya sangat tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Dalam surat keputusan PHK, manajemen RS Harapan Bunda menyebutkan alasan pemecatan berdasarkan efisiensi tenaga kerja dan kelebihan jumlah karyawan. Sebelumnya, ketiga petugas keamanan sempat dikenakan skorsing, dan Evi Yanti juga menerima perlakuan yang sama setelah mengajukan keberatan mengenai ketidakcocokan gaji.

Namun, yang lebih memprihatinkan adalah rencana pemotongan kompensasi pesangon yang mereka terima, yang akan digunakan untuk membayar hutang mereka di BPR HBB. Hal ini memunculkan pertanyaan dari para pekerja, mengingat masalah hutang mereka di bank tersebut dianggap terpisah dari manajemen rumah sakit. “Urusan hutang kami di BPR HBB kan beda manajemen dengan RS Harapan Bunda, mengapa langsung dilakukan pemotongan jika kami mendapat pesangon PHK?” tanya salah seorang pekerja.

Hingga saat ini, pihak manajemen RS Harapan Bunda belum memberikan keterangan lebih lanjut mengenai masalah ini. Kasus ini menarik perhatian masyarakat dan pekerja di Kota Batam, khususnya di sektor kesehatan, yang menunggu respons lebih lanjut dari pihak berwenang mengenai pengupahan yang tidak sesuai dengan UMK Batam dan pemecatan sepihak ini.

Masyarakat dan pekerja berharap ada kejelasan terkait hak-hak mereka sebagai pekerja, terutama terkait upah yang layak dan transparansi pengelolaan kompensasi pesangon yang harusnya menjadi hak mereka. (Mat)

Continue Reading
Kolom Iklan

Berita Lain

Exit mobile version