9info.co.id – Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Kota Batam, melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor BPJS Ketenagakerjaan, Graha Nagoya Mas, Batam, Kepulauan Riau, Jumat (18/02).
Unjuk rasa ini menyusul dikeluarkannya Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) Nomor 2 tahun 2022 tentang pencairan jaminan hari tua (JHT).
Para buruh menganggap Permenaker itu dibuat hanya menambah kesengsaraan bagi mereka.
“Ini sangat zalim bagi kaum buruh, kaum pekerja. untuk itu , kita sampaikan soal penolakan ini,” kata Suprapto, Panglima Garda Metal FSPMI Batam.
Suparpto mengatakan, BPJS Ketenagakerjaan sudah ada program jaminan pensiun 3 persen dari setiap gaji mereka.
“Kalau setiap tahun itu negara mengelola sekitar Rp6 triliun. Apa ini kurang negara mengelola uang buruh? Kok masih mau menghisap uang jaminan hari tua?” kata dia dengan penuh amarah.
Menurutnya, jika kaum buruh harus mencairkkan di umur 56 tahun itu hal yang mustahil.
“Kaum buruh bekerja 10 tahun, paling lama sampai 20 tahun di perusahan. Berarti anggaplah umur mereka 40. Apa nunggu 16 tahun untuk mencairkan? Padahal merekakan harus terus berlangsung hidup,” kata dia.
Meski ada aturan bisa dicairkan 30 persen untuk pembelian, menurutnya itu tidaklah cukup.
“Hanya sebagian, 30 persen saja, itu pun untuk rumah. Kalau misalkan JHTnya 70 juta, 30 persen hanya 20 juta. Dapat rumah apa dengan segitu? Padahal yang diharapkan kaum buruh kalau tak lagi bekerja, JHT itu tadi. Mungkin untuk usaha, mungkin bertahan hidup sebelum dapat kerja lagi,” kata dia.
Selain itu, adanya jaminan kehilangan pekerjaan (JKP) bukanlah solusi buat buruh soal JHT.
“Pemerintah kan bilang ada JKP. Itu hanya untuk PHK, kalau habis kontrak? Resign? Perusahaan tutup? Inikan tidak ada di situ dan hanya 6 bulan saja, Ini adalah kezaliman bagi kaum buruh, untuk itu akan kita lawan terus,” kata dia.
Suprapto mengatakan, rencanya buruh akan melakukan unjuk rasa ini salama tiga hari.
“Jumat, Senin dan Selasa. Kemungkinan juga nanti aksi di Disnaker Sekupang,” katanya.
Jika nyatanya apa yang mereka suarakan tidak didengar mereka akan terus melakukan perlawanan dengan turun ke jalan. “Kita akan lebih keras menggerutu. Lawan terus,” kata dia
Sementara itu, Kepala Kantor BPJAMSOSTEK Batam, Sony Suharsono yang menerima beberapa perwakilan kaum buruh mengatakan, pihaknya akan menyampaikan apa yang jadi tuntutan kaum buruh.
“Kita akan sampaikan ini nanti ke pusat, apapun yang menjadi tututan mereka. Itu saja yang bisa kita lakukan saat ini,” kata dia.(pur)