Connect with us

9Info.co.id | SIMALUNGUN- USAID Indonesia Urban Resilient Water, Sanitation, and Hygiene (AUSAID IUWASH Tangguh) adalah Kegiatan lima tahun untuk memajukan tujuan pembangunan Indonesia dalam meningkatkan akses ke air minum, sanitasi dan higiene (WASH) yang dikelola dengan aman di daerah perkotaan yang rentan dan memperkuat ketahanan iklim layanan air minum dan sanitasi dan pengelolaan sumber daya air.

Menggunakan pendekatan Integrated Resilient IUWASH Systems (IRIS) yang menyelaraskan tindakan dan insentif antara pelaku hulu dan hilir, sambil bekerja sama dengan pemangku kepentingan utama melalui kemitraan yang mempercepat lingkungan pendukung dan faktor pendukung utama, seperti keuangan dan data.

USAID IUWASH Tangguh akan memberikan bantuan teknis kepada Pemerintah Indonesia, sektor swasta dan pemangku kepentingan masyarakat sipil untuk mencapai empat tujuan: 1) Penguatan Tata Kelola dan Pembiayaan Sektor WASH dan SDA; 2) Peningkatan Akses ke Layanan Air Minum dan Sanitasi yang Miskin-Inklusif, Tahan Iklim, Terkelola dengan Aman; 3) Peningkatan Pengelolaan Sumber Daya Air untuk Mendukung Pelayanan Air Minum yang Tangguh; dan 4) Peningkatan Adopsi Perilaku dan Peningkatan Partisipasi dan Peran Kepemimpinan Perempuan yang Berkontribusi pada Peningkatan WASH dan WRM.

USAID IUWASH Tangguh memiliki wilayah layanan di 38 kabupaten/kota yang tersebar di 10 (sepuluh) provinsi. Untuk wilayah layanan Provinsi Sumatera Utara, USAID IUWASH Tangguh memiliki layanan di Kota Medan, Kota Binjai, Kota Pematang Siantar, Kabupaten Deli Serdang, dan Kabupaten Simalungun, dimana berdasarkan hasil RKT telah disepakati OPD yang terlibat di masing-masing kabupaten/kota.

USAID IUWASH Tangguh Gelar Training Penyusunan SPM Kabupaten Simalungun

USAID IUWASH Tangguh Gelar Training Penyusunan SPM Kabupaten Simalungun

Penerapan SPM (Standar Pelayanan Minimal) merupakan kewajiban pemerintah Kab/Kota, dimana pengampu SPM bidang Pekerjaan Umum adalah Dinas Pekerjaan Umum atau beberapa didaerah masih ditangani oleh Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman yang didukung oleh Dinas Pendukung data (Dinas Kesehatan, UPTD PALD, Perumda/PDAM, Dinas Kominfo).

Untuk mendapatkan data by name by address maka diperlukan keseriusan masing-masing OPD pengampu dan pendukung harus bekerja keras agar suatu daerah dapat mempunyai data dasar guna keperluan lain (perencanaan, pelaksanaan, hibah dll)

Terkait dengan lingkup pekerjaan (Scope Of Work), USAID IUWASH Tangguh menggelar Training Penyusunan SPM Kabupaten Simalungun dan Kota Pematang Siantar yang berlangsung selama dua hari, dimulai 11 s/d 12 Juli 2023 di Hotel Sapadia – Pematang Siantar.

Gelar Training Penyusunan SPM diikuti oleh 32 peserta dari Kabupaten Simalungun dan Kota Pematangsiantar. Peserta dari Kabupaten Simalungun terdiri dari Dinas Kominfo, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Kesehatan, Bapperida, PDAM Tirta Lihou dan Bagian Tata Pemerintahan. Sedangkan peserta dari Kota Pematang Siantar terdiri dari Bagian Tata Pemerintahan, Dinas Kominfo, Dinas Perumahan Kawasan Permukiman, Perumda Tira Uli, Dinas Kesehatan, Beppeda, UPTD PALD Dinas Perkim. Disamping itu ada juga peserta dari USAID IUWASH Tangguh dan Trainer.

USAID IUWASH Tangguh Gelar Training Penyusunan SPM Kabupaten Simalungun

USAID IUWASH Tangguh Gelar Training Penyusunan SPM Kabupaten Simalungun

Training Penyusunan SPM bertujuan untuk memberikan pemahaman pendataan SPM Bidang Pekerjaan Umum, mendataan SPM melalui aplikasi E-SPM AMSA dan menyusun dan menyepakati Rencana Kerja Tindak Lanjut.

Hasil yang diharapkan dari Training Penyusunan SPM agar peserta memahami SPM Bidang Pekerjaan Umum, peserta mampu mendata SPM Bidang Pekerjaan Umum secara mandiri dan adanya Rencana Kerja Tindak Lanjut.

Sebagai narasumber dalam Training Penyusunan SPM adalah GS Specialist USAID IUWASH Tangguh dan Dede Sukarman (Master Of Trainer SPM). (SM).

Continue Reading
Advertisement

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Batam

Camat Sagulung dan DPRD Batam Tanggapi Keluhan Jemaat GBKP Terkait Penutupan Akses Gereja

Camat Sagulung dan DPRD Batam Tanggapi Keluhan Jemaat GBKP Terkait Penutupan Akses Gereja

9info.co.id | BATAM – Ratusan jemaat Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) yang berada di Jalan Trans Barelang, Kota Batam, mengeluhkan penutupan akses jalan menuju lokasi ibadah mereka. Akses utama ke gereja dipagar oleh pihak pengembang PT Renggali, sehingga menghambat para jemaat dalam menjalankan ibadah mingguan.

Merespons keluhan tersebut, Camat Sagulung Muhammad Hafiz menyatakan pihaknya telah turun langsung ke lapangan bersama unsur Muspika dan anggota DPRD Kota Batam dari Komisi I dan Komisi III, Kapolsek, Babinsa, Lurah, Ketua RT, serta pihak pengembang untuk meninjau dan mendengarkan laporan dari warga.

“Kita sudah cek ke lapangan bersama tim dan mendengar langsung permasalahannya. Intinya, kita akan upayakan kembali mediasi antara pengembang dan pengurus rumah ibadah, terutama terkait sagu hati yang dimohonkan. Sementara menunggu mediasi, kami meminta agar akses tetap dibuka agar jemaat tetap bisa beribadah,” ujar Hafiz.

Senada dengan itu, anggota DPRD Batam Komisi III, Jamson Silaban, S.H., menyampaikan bahwa pihak legislatif turut memfasilitasi pemanggilan dua pengembang, yakni PT Renggali dan PT Uway Makmur, guna mencari solusi atas persoalan ini.

“Kita minta agar masalah ini diselesaikan secara kepala dingin, bukan dengan saling menyalahkan. Kita berharap ada jalan tengah yang bisa diterima semua pihak,” tegas politisi PDI Perjuangan tersebut.

Ketua Majelis GBKP, Elieser Fernando Tarigan, mengungkapkan gereja tersebut telah digunakan selama tiga tahun oleh sekitar 150 kepala keluarga. Ia menyampaikan harapan besar kepada pihak pengembang untuk mengembalikan akses jalan menuju rumah ibadah tersebut.

“Kami sangat bermohon kepada PT Renggali agar membuka kembali akses untuk kami beribadah. Gereja ini bukan baru kemarin berdiri, sudah tiga tahun lebih kami gunakan,” kata Elieser.

Pihaknya juga meminta perhatian dari PT Uway Makmur selaku pemilik alokasi lahan. Ia berharap ada solusi berupa kemungkinan pembelian lahan atau relokasi yang tidak jauh dari lokasi saat ini.

“Kami terbuka untuk berdiskusi. Kalau bisa membeli lahannya, kami siap. Atau, kalau perlu diberikan lahan pengganti di sekitar sini juga tidak masalah, asal akses kami tidak terganggu,” tambahnya.

Sementara itu, perwakilan PT Renggali, Toto, menyampaikan bahwa pihaknya telah membuka akses jalan setiap hari Minggu, dan menurutnya, hal tersebut seharusnya tidak menjadi masalah besar.

“Setiap Minggu tetap kami buka jalannya. Gereja itu pun masih dalam tahap penyelesaian,” ujarnya melalui pesan WhatsApp.

Perwakilan PT Uway Makmur, Khaeruddin, S.H., M.H., juga memberikan klarifikasi. Ia menyebut bahwa perusahaannya telah mengantongi alokasi lahan sejak 2016, lengkap dengan dua PL dari BP Batam dan perizinan cut and fill serta reklamasi.

“Kami sudah melakukan ganti rugi kepada pihak Benawar Lumbantoruan, yang dulunya menguasai lokasi. Kami tidak mengetahui adanya transaksi dengan pihak jemaat GBKP. Dan yang jelas, kami tidak pernah memblokir akses jemaat ke gereja,” ujar Khaeruddin.

Situasi ini masih menjadi perhatian masyarakat dan para jemaat GBKP yang berharap adanya penyelesaian adil agar aktivitas ibadah dapat berjalan normal kembali tanpa hambatan.(RP)

Continue Reading
Kolom Iklan

Berita Lain