Connect with us

9info.co.id – Para anggota Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE KIM) dipimpin Ibu Iriana Joko Widodo dan Ibu Wury Ma’ruf Amin, melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Selasa (31/1/2023).

Mengawali lawatan, rombongan ibu-ibu istri para pejabat tinggi negara tersebut, meninjau aktivitas perdagangan di Pasar Beringharjo, Kota Yogyakarta. Dengan berjalan kaki dari Istana Kepresidenan Yogyakarta, Ibu Iriana dan Ibu Wury beserta rombongan tiba sekitar pukul 09.40 WIB di pasar yang dikenal banyak memperdagangkan pakaian dan kain batik.

Ibu negara dan rombongan langsung menyapa para pedagang yang tengah berjualan. Beberapa kali Ibu Iriana dan Ibu Wury tampak berhenti di kios para pedagang dan menanyakan geliat perekonomian di pasar, usai pemerintah mencabut kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Ibu negara Iriana juga mengapresiasi sejumlah produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang dipasarkan para pedagang. Tidak lupa beberapa potong pakaian dan kain batik motif khas Yogyakarta dibeli Ibu Iriana, Ibu Wury, dan para anggota OASE KIM.

Selain pakaian, sebuah tas selempang kecil berwarna merah juga menarik perhatian Ibu Iriana dan Ibu Wury, saat menyusuri lorong pasar. Istri presiden dan istri wakil presiden pun kompak membeli tas tersebut dan langsung diselempangkan.

Dalam kesempatan tersebut, Ibu Iriana dan Ibu Wury serta anggota OASE KIM mengajak masyarakat yang berusaha dan berbelanja di pasar, untuk selalu mendukung produk hasil UMKM lokal dan mencintai batik yang merupakan warisan budaya dunia. “Ayo borong semuanya,” ucap Ibu Iriana dengan senyum khas seolah memberi komando agar seluruh anggota rombongan tidak pelit berbelanja. (Int)

Continue Reading
Advertisement

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Batam

BP Batam Dorong Penguatan Ekonomi, Kemudahan dan Transformasi Tata Kelola Perizinan Jadi Sektor Prioritas

BP Batam Dorong Penguatan Ekonomi, Kemudahan dan Transformasi Tata Kelola Perizinan Jadi Sektor Prioritas

9info.co.id | BATAM  – Badan Pengusahaan (BP) Batam menargetkan transformasi tata kelola perizinan sebagai prioritas utama untuk memperkuat pertumbuhan investasi dan ekonomi daerah.

Langkah ini menjadi strategi Kepala BP Batam, Amsakar Achmad, bersama Wakil Kepala BP Batam, Li Claudia Chandra, dalam menciptakan iklim usaha yang lebih kompetitif di kawasan Batam.

“Kemudahan perizinan ini menjadi langkah strategis untuk Batam bersaing dengan Singapura dan Malaysia. Kami ingin, simplikasi perizinan memberikan rasa nyaman kepada investor,” jelasnya, Jumat (11/7/2025).

Lebih lanjut, Amsakar menambahkan bahwa transformasi perizinan Batam sejalan dengan arahan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto. Presiden mendorong agar pengelolaan investasi di Batam turut memberikan dampak ekonomi dan kesejahteraan bagi masyarakat.

Selain itu, kehadiran Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 25 Tahun 2025 dan PP Nomor 28 Tahun 2025 menjadi energi baru sekaligus wujud komitmen pemerintah pusat dalam menciptakan kepastian berusaha serta keselarasan kebijakan pusat dan daerah, agar iklim investasi Indonesia semakin kompetitif.

Tim BP Batam pun tengah menyusun Peraturan Kepala (Perka), SOP, Petunjuk Pelaksanaan (Juklak), Petunjuk Teknis (Juknis) serta proses teknis lainnya guna menindaklanjuti peraturan tersebut.

Dengan harapan, Peraturan Pemerintah ini dapat memberikan jangka waktu yang tepat dan jelas agar tidak membingungkan dan merugikan pelaku usaha.

Di samping itu, pelaksanaan serta pengawasan terhadap seluruh proses pun bisa lebih efektif, sederhana dan terstruktur.

“Optimalisasi perizinan merupakan pesan langsung dari Presiden agar ekonomi Batam tumbuh lebih cepat,” tambah Amsakar.

Hingga saat ini, Batam terus tumbuh dan memperkuat posisinya sebagai salah satu kawasan investasi unggulan. Infrastruktur yang mendukung, letak geografis yang strategis, serta kemudahan berusaha membuat Batam menjadi pusat pertumbuhan ekonomi yang penting di Indonesia.

Untuk mewujudkan visi tersebut, BP Batam pun mendorong adanya kolaborasi lintas sektor dan energi kolektif dari seluruh pemangku kepentingan.

“Kami tidak bisa bekerja sendiri. Butuh energi kolektif agar semua ini bisa terealisasi,” pungkas Amsakar. (AS)

Continue Reading
Kolom Iklan

Berita Lain