Connect with us

9info.co.id– Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam, Ardiwinata menghadiri kegiatan yang digelar oleh Barra 37 Entertaiment, bertempat di One Batam Mall, Batam Center, Minggu (6/2/2022). Ragam kompetisi digelar, seperti cerdas cermat, menyanyi, modeling, dan lomba mewarnai.

Ardi mendukung kegiatan positif tersebut, dimana kegiatan ini dapat meningkatkan kreatifitas anak Batam di bidang seni. Pada kegiatan cerdas cermat, Ardi sebagai juri, di bidang pengetahuan tentang Batam dan Kepri.

“Cerdas cermat, modeling, menyanyi sebagai wadah para anak-anak Batam mengekspresikan diri,” katanya.

Ia menyampaikan, Wali Kota Batam H.M. Rudi yang juga sebagai Kepala BP Batam telah mempersiapkan Kota Batam sebagai Kota Wisata seperti mengembangkan infrastruktur seperti jalan yg terus dilebar dan diperpanjang, bandara Hang Nadim bertaraf intetnadional dll dimana Kota Batam memiliki amenitas yang lengkap, tercatat lebih dari 200 hotel, Ribuan restoran dan tempat tempat rekreasi lainya Selain aksesbilitas dan amenitas kota pariwisata memiliki ragam atraksi.
Tercatat ada Ratusan Event dan atraksi yang ada di Batam. Baik itu atraksi alam, buatan maupun budaya.

“Event seperti ini sangat keren dan bagus, kalau bisa kegiatan seperti ini terus dilaksanakan,” pintanya.

Ia mengapresiasi, setiap pusat perbelanjaan (mal) di Kota Batam setiap akhir pekan memiliki atraksi yang menarik, seperti yang berlangsung di One Batam Mall. “Disbudpar rutin mencatat apa saja event di mall, dan diinformasikan lewat media sosial,” ucapanya.

Ketua Pelaksana, Debby Soemarwanto menyebut selain kompetisi untuk anak-anak dan remaja, kegiatan ini diwarnai bazar Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Kegiatan ini sudah berlangsung sejak 18 Januari- 6 Februari 2022.

“Ada 25 tenan, diantaranya tenan food, fashion, edukasi, dan multi produk,” sebut Debby sebagai Designer Batik 37.

Ia menyampaikan tujuan kegiatan digelar untuk meningkatkan bakat dari anak-anak Batam. Acara ditutup dengan penyerahan hadiah bagi pemenang perlombaan yang dihadiri oleh Kepala Disbudpar Kota Batam. Pemenang mendapatkan piala, sertifikat, dan uang tunai.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada Pak Ardi (Kepala Disbudpar Kota Batam) yang telah mendukung event pertama kami di awal tahun 2022 ini. Selanjutnya bakal ada event yang menarik lagi dari kami,” pungkasnya.(mat)

Continue Reading
Advertisement

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Batam

Camat Sagulung dan DPRD Batam Tanggapi Keluhan Jemaat GBKP Terkait Penutupan Akses Gereja

Camat Sagulung dan DPRD Batam Tanggapi Keluhan Jemaat GBKP Terkait Penutupan Akses Gereja

9info.co.id | BATAM – Ratusan jemaat Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) yang berada di Jalan Trans Barelang, Kota Batam, mengeluhkan penutupan akses jalan menuju lokasi ibadah mereka. Akses utama ke gereja dipagar oleh pihak pengembang PT Renggali, sehingga menghambat para jemaat dalam menjalankan ibadah mingguan.

Merespons keluhan tersebut, Camat Sagulung Muhammad Hafiz menyatakan pihaknya telah turun langsung ke lapangan bersama unsur Muspika dan anggota DPRD Kota Batam dari Komisi I dan Komisi III, Kapolsek, Babinsa, Lurah, Ketua RT, serta pihak pengembang untuk meninjau dan mendengarkan laporan dari warga.

“Kita sudah cek ke lapangan bersama tim dan mendengar langsung permasalahannya. Intinya, kita akan upayakan kembali mediasi antara pengembang dan pengurus rumah ibadah, terutama terkait sagu hati yang dimohonkan. Sementara menunggu mediasi, kami meminta agar akses tetap dibuka agar jemaat tetap bisa beribadah,” ujar Hafiz.

Senada dengan itu, anggota DPRD Batam Komisi III, Jamson Silaban, S.H., menyampaikan bahwa pihak legislatif turut memfasilitasi pemanggilan dua pengembang, yakni PT Renggali dan PT Uway Makmur, guna mencari solusi atas persoalan ini.

“Kita minta agar masalah ini diselesaikan secara kepala dingin, bukan dengan saling menyalahkan. Kita berharap ada jalan tengah yang bisa diterima semua pihak,” tegas politisi PDI Perjuangan tersebut.

Ketua Majelis GBKP, Elieser Fernando Tarigan, mengungkapkan gereja tersebut telah digunakan selama tiga tahun oleh sekitar 150 kepala keluarga. Ia menyampaikan harapan besar kepada pihak pengembang untuk mengembalikan akses jalan menuju rumah ibadah tersebut.

“Kami sangat bermohon kepada PT Renggali agar membuka kembali akses untuk kami beribadah. Gereja ini bukan baru kemarin berdiri, sudah tiga tahun lebih kami gunakan,” kata Elieser.

Pihaknya juga meminta perhatian dari PT Uway Makmur selaku pemilik alokasi lahan. Ia berharap ada solusi berupa kemungkinan pembelian lahan atau relokasi yang tidak jauh dari lokasi saat ini.

“Kami terbuka untuk berdiskusi. Kalau bisa membeli lahannya, kami siap. Atau, kalau perlu diberikan lahan pengganti di sekitar sini juga tidak masalah, asal akses kami tidak terganggu,” tambahnya.

Sementara itu, perwakilan PT Renggali, Toto, menyampaikan bahwa pihaknya telah membuka akses jalan setiap hari Minggu, dan menurutnya, hal tersebut seharusnya tidak menjadi masalah besar.

“Setiap Minggu tetap kami buka jalannya. Gereja itu pun masih dalam tahap penyelesaian,” ujarnya melalui pesan WhatsApp.

Perwakilan PT Uway Makmur, Khaeruddin, S.H., M.H., juga memberikan klarifikasi. Ia menyebut bahwa perusahaannya telah mengantongi alokasi lahan sejak 2016, lengkap dengan dua PL dari BP Batam dan perizinan cut and fill serta reklamasi.

“Kami sudah melakukan ganti rugi kepada pihak Benawar Lumbantoruan, yang dulunya menguasai lokasi. Kami tidak mengetahui adanya transaksi dengan pihak jemaat GBKP. Dan yang jelas, kami tidak pernah memblokir akses jemaat ke gereja,” ujar Khaeruddin.

Situasi ini masih menjadi perhatian masyarakat dan para jemaat GBKP yang berharap adanya penyelesaian adil agar aktivitas ibadah dapat berjalan normal kembali tanpa hambatan.(RP)

Continue Reading
Kolom Iklan

Berita Lain