Penulis : Moden Purba.
9Info.co.id | BATAM – BBM Hadir Untuk Mewujudkan Solidaritas dan Kebersamaan di antara Punguan Marga-marga.
Adapun Visi Bangso Batak Marsada Batam (BBM).
“Mewujudkan Solidaritas dan Kebersamaan di antara Punguan Marga-marga”
Moden Purba Sebagai:
– Tim Perumus Bangso Batak Marsada Batam
– Akademisi Universitas Riau Kepulauan dan Politeknik Negeri Batam
– Doktor (Cand) dari Universitas Negeri Padang
A. Pendahuluan
Makna Solidaritas dan Kebersamaan bagi orang Batak adalah komitmen yang mendalam terhadap berbagai aspek kehidupan, yang mencakup dimensi sosial, budaya, dan spiritual.
Konsep ini tidak hanya mengandung makna simbolis, tetapi juga menjadi pondasi praktis yang terwujud dalam aktivitas sehari-hari. Secara sosial, orang Batak secara turun temurun menghayati prinsip gotong royong sebagai landasan utama kerjasama dalam menjalankan kegiatan bersama, baik dalam konteks pertanian, pembangunan infrastruktur, maupun perayaan tradisional.
Pada sisi lainnya, solidaritas diwujudkan dalam kerangka keluarga yang kuat, di mana saling mendukung antar anggota keluarga merupakan hal yang dijunjung tinggi. Secara budaya orang Batak menjaga dan terus melestarikan adat-istiadat yang menjadi penanda identitas secara kolektif, memperkuat rasa solidaritas dalam menjaga tradisi warisan nenek moyang.
Aspek spiritual juga tidak luput dari nilai-nilai solidaritas, tercermin dalam penghayatan kolektif terhadap nilai-nilai agama dan upacara adat yang mengikat komunitas secara mendalam.
Konteks solidaritas dan kebersamaan tidak hanya menjadi abstraksi filosofis, tetapi lebih jauh menjadi pijakan konkrit yang membentuk jalinan sosial yang erat dan berkelanjutan di antara orang Batak.
B. Poin Solidaritas dan Kebersamaan
Berdasarkan uraian di atas berikut ini beberapa poin yang dapat dijadikan sebagai bukti masih riil solidaritas dan kebersamaan bagi orang batak nyata:
1. Gotong Royong: Konsep gotong royong menjadi pilar utama solidaritas di kalangan orang Batak. Mereka percaya bahwa dengan bersatu, mereka dapat mencapai lebih banyak hal, seperti dalam aktivitas pertanian, pembangunan rumah, atau dalam perayaan tradisional, (Emile Durkheim, Nia Oktavia, 2023)
2. Kebersamaan dalam Keluarga: Keluarga memiliki peran sentral dalam kehidupan orang Batak. Solidaritas keluarga ini tidak hanya mencakup dukungan material dan emosional, tetapi juga menjunjung tinggi nilai-nilai adat dan tradisi yang dilestarikan dari generasi ke generasi, (Clarita Lumban, Niken Vioreza, 2024)
3. Saling Menghormati: Orang Batak memegang teguh nilai hormat kepada sesama dan adat-istiadat. Solidaritas mereka tercermin dalam sikap saling menghargai dan memuliakan antar anggota masyarakat, (Elisabeth Nurhaini Butarbutar, 2019)
4. Adat dan Tradisi: Adat istiadat Batak mengatur banyak aspek kehidupan sosial dan keagamaan. Melalui upacara adat dan ritual-ritual, solidaritas dijaga dan diperkuat, menciptakan ikatan yang kuat di antara individu-individu dalam komunitas, (Elisabeth Nurhaini Butarbutar, 2019)
5. Musik dan Seni: Musik tradisional Batak, memiliki peran penting dalam mempererat kebersamaan. Selain dari pada itu, seni dan cerita-cerita lisan turut berperan dalam menyatukan orang Batak dalam sebuah identitas budaya yang kuat, (Carlia Demasari Sirait, Cindy Aulia Br Ginting, Septi Lusiana Hutabarat, Eka Putri Shakila, Tiorina Sigalingging, 2023)
6. Respek terhadap Leluhur: Solidaritas juga tercermin dalam penghormatan terhadap leluhur dan nenek moyang. Warisan budaya ini dijaga dan dihormati sebagai bagian integral dari identitas mereka, (Clarita Lumban, Niken Vioreza, 2024)
7. Modernisasi dan Tantangan: Meskipun pengaruh modernisasi dan urbanisasi memberikan tantangan yang cukup tinggi, namun, nilai-nilai solidaritas dan kebersamaan masih tetap dijunjung tinggi juga, (Dapot Siregar, Yurulina Gulo, 2020)
C. Rujukan Makna
1. Berdasarkan pertimbangan aspek-aspek di atas, telah memberi pemahaman betapa pentingnya Solidaritas dan Kebersamaan dalam membangun identitas serta kehidupan sosial bagi Bangso Batak.
2. Bahwa Visi Bangso Batak Marsada sangat relevan karena digali dari kehidupan Bangso Batak itu sendiri. (ed)
Referensi:
1. Nia Oktavia, Tradisi Marsiadapari Masyarakat Batak Toba dalam Perspektif Teori Solidaritas, Emile Durkheim, Jurnal Diakonia 3 (1), 35-46, 2023
2. Clarita Lumban, Niken Vioreza, Nilai Sosial dalam Upacara Adat Mangokal Holi Suku Batak Toba, PUSAKA: Journal of Educational Review 1 (2), 93-107, 2024
3. Elisabeth Nurhaini Butarbutar, Perlindungan Hukum terhadap Prinsip Dalihan Natolu sebagai Hak Konstitusional Masyarakat Adat Batak Toba, Jurnal Konstitusi 16 (3), 2019
4. Dapot Siregar, Yurulina Gulo, Eksistensi Parmalim Mempertahankan Adat dan Budaya Batak Toba di Era Modern The existence of Parmalim Defends Toba Batak Customs and Culture in the Modern Era, Anthropos 6 (1), 41-51, 2020