Connect with us

9info.co.id | BATAM – Sebanyak 42 kios pedagang kaki lima di kawasan Buffer Zone Komplek Nagoya Point Blok M dan Blok P (Pasar Angkasa), RT 003 RW 008, Kelurahan Lubuk Baja, Kecamatan Lubuk Baja, Kota Batam, terancam dibongkar oleh Tim Terpadu Pengawasan dan Penertiban Bangunan Liar Kota Batam. Padahal, kios-kios tersebut dibangun berdasarkan izin resmi dari Badan Pengusahaan (BP) Batam dan merupakan hasil relokasi yang dilakukan Pemerintah Kota Batam.

Sebastian Surbakti, SH dan Jhon Asron Purba, SH, yang bertindak sebagai kuasa hukum Tetap Hutagalung berdasarkan Surat Kuasa Khusus No:18/K-Pdt/JAP-IV/2025 tertanggal 19 April 2025, menyampaikan keberatan atas rencana pembongkaran tersebut.

Mereka menilai langkah Tim Terpadu tidak patut dan tidak bijaksana serta menimbulkan keresahan di kalangan pedagang.

“Klien kami, Tetap Hutagalung, telah mendapatkan izin pemanfaatan ROW 30 dari BP Batam untuk dua lokasi sejak tahun 2016 dan 2017. Dari lahan tersebut, dibangun total 42 kios sebagai tempat usaha bagi pedagang kaki lima yang direlokasi dari Pasar Pujabahari dan Pelita,” ujar Sebastian.

Surat peringatan yang dilayangkan Tim Terpadu sebanyak tiga kali – masing-masing pada 25 Maret, 10 April, dan 15 April 2025 – menyebut bahwa tindakan penertiban dilakukan atas permohonan dari PT. Kendo Kharisma Kurnia. Namun, pihak kuasa hukum menyatakan bahwa tanah yang digunakan tidak berada di atas lahan milik PT. Kendo Kharisma Kurnia.

“Permintaan dari PT. Kendo Kharisma Kurnia agar kios-kios dibongkar adalah tindakan sepihak yang mengabaikan kepentingan masyarakat kecil. Padahal, para pedagang ini sudah sesuai prosedur dan bagian dari program relokasi resmi Pemerintah Kota Batam,” lanjut Jhon Asron.

Pihaknya meminta agar Wali Kota Batam turut mengetahui dan mempertimbangkan kembali rencana pembongkaran ini. Bila pembongkaran tetap dilakukan, maka 42 keluarga pelaku UMKM yang menggantungkan hidup dari kios tersebut akan kehilangan sumber penghidupan mereka.

“Ini bukan bangunan liar. Kami punya dasar hukum yang jelas. Kami berharap pemerintah hadir dan melindungi hak-hak masyarakat kecil,” tegas Sebastian.

Kuasa hukum Tetap Hutagalung juga secara resmi meminta kepada Tim Terpadu untuk:

1. Tidak melakukan pembongkaran kios;

2. Menghentikan rencana penertiban tersebut;

3. Melaporkan dan mengkomunikasikan rencana ini kepada Wali Kota Batam untuk mendapatkan pertimbangan lebih lanjut.

Permintaan ini ditegaskan sebagai upaya mencegah tindakan yang dapat dikategorikan sebagai perbuatan melawan hukum serta sebagai bentuk perlindungan terhadap pelaku usaha kecil yang telah mematuhi peraturan dan prosedur yang berlaku. (RP).

Continue Reading
Advertisement

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Batam

Li Claudia Chandra Serahkan Bantuan Tunai kepada Lansia

Li Claudia Chandra Serahkan Bantuan Tunai kepada Lansia

9info.co.id | BATAM – Wakil Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam sekaligus Wakil Walikota Batam, Li Claudia Chandra menyerahkan bantuan tunai kepada lansia, Jumat, (9/5). Bertempat di Lapangan Bola Legenda Malaka, sebanyak 531 lansia dari tiga kecamatan yakni Batam Kota, Nongsa dan Sungai Beduk hadir memenuhi tempat acara.

Li Claudia, alih-alih menyampaikan sambutan dari atas panggung, memilih turun langsung ke tengah barisan kursi para lansia. Ia menyapa satu per satu dengan hangat dan penuh empati.

“Saya ingin lebih dekat dengan emak dan bapak semua. Bantuan ini bukan soal angka, tapi bukti sayang kami. Bertemu langsung begini membuat saya bahagia,” ujarnya.

Selain menyerahkan bantuan, Li juga mengingatkan para lansia untuk menjaga kesehatan. Ia menekankan bahwa perhatian pemerintah tidak hanya berhenti pada pemberian materi, tapi juga menyangkut kesejahteraan fisik dan mental para orang tua.

“Kalau ada yang belum menerima bantuannya, segera laporkan. Cek rekening tiap bulan, beli vitamin, makan yang bergizi. Jaga kesehatan agar tetap kuat dan bisa terus menikmati manfaat program ini,” pesannya.

“Kami terus pantau dan perbaiki. Kalau ada yang terlewat, segera beri tahu. Ini amanah,” pesannya lagi.

Dalam kesempatan itu, Li juga berbagi cerita mengenai tugas-tugasnya selama sebulan terakhir, terutama terkait penanganan banjir. Ia menyebut hampir setiap hari turun ke lapangan bersama tim dan para camat untuk mencari solusi di titik-titik rawan.

“Dari pagi keliling, malam rapat. Kalau ada masalah banjir, langsung kita cari solusinya. Mohon doanya, semoga kami sehat selalu dan pendapatan daerah meningkat, agar program seperti ini bisa berlanjut dan ditingkatkan,” tutupnya. (DN)

Continue Reading
Kolom Iklan

Berita Lain