Connect with us

9info.co.id – Hunian mewah di kawasan eksklusif Villa Panbil masih tersedia dengan harga yang terjangkau, bagi peminat properti untuk pribadi maupun investasi. Unit hunian dua tingkat berkonsep Bali House ini berada di area Blok CC, Klaster Kintamani, Villa Panbil, Batam.

Properti tipe Kintamani ini memiliki luas bangunan 128 m², dan luas tanah 142 M² – 283 M² .

“Hunian ini sangat cocok untuk investasi atau untuk ditinggali sendiri. Konsepnya menyerupai vila, sangat nyaman dan fasilitasnya lengkap,” ujar Marketing Executive Villa Panbil, Puput, ketika dihubungi.

Klaster hunian mewah ini terletak di lokasi sangat strategis, dekat dengan area Hotel Best Western Panbil, kawasan industri, serta tempat wisata alam Panbil Nature Reserve.

Ada pula fasilitas penunjang lainnya, seperti clubhouse, jogging track, supermarket, bakery, dan kafe. Kawasan ini juga jauh lebih aman dengan ditunjang sistem pengamanan (security) 24 jam.

Dengan fasilitas lengkap ini, tinggal di Klaster Kintamani Villa Panbil menjadi pilihan yang tepat. Hunian ini terutama sangat cocok bagi yang mereka ingin menikmati kenyamanan dan ketenangan rumah tinggal yang serasa seperti menginap di vila mewah.

“Selain konsep yang mewah, harga hunian kami juga masih sangat terjangkau untuk saat ini,” ujar Puput.

Hunian di klaster yang satu ini dapat dibeli dengan harga mulai dari Rp1,7 miliar saja, sangat terjangkau jika dibandingkan dengan konsep mewah dan fasilitas lengkap yang ditawarkannya.

Pembelian hunian ini juga lebih mudah, karena bisa dilakukan melalui cicilan KPR ataupun cash bertahap.

Tipe hunian Kintamani merupakan salah satu dari tiga klaster hunian eksklusif nan mewah dari Villa Panbil yang mengusung konsep New Bali House.

Didukung dengan pemandangan alam sekitar yang masih asri, kawasan hunian ini juga menghadirkan konsep natural living, suasana yang sangat dicari-cari, terutama oleh para turis.

Telah diluncurkan pada tahun 2022 ini, hunian Villa Panbil masih menjadi properti primadona yang menarik banyak peminat.

Meski demikian, masih ada beberapa unit hunian yang tersedia, khususnya di Klaster Kintamani Villa Panbil, yang tepat untuk segera diambil selama harganya masih sangat terjangkau!

Penasaran dengan hunian mewah di Klaster Kintamani satu ini? Langsung saja kunjungi rumah contohnya di lokasi Show Unit Villa Panbil, Mukakuning, Sei Beduk, Batam. ( Mat )

Continue Reading
Advertisement

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Batam

Camat Sagulung dan DPRD Batam Tanggapi Keluhan Jemaat GBKP Terkait Penutupan Akses Gereja

Camat Sagulung dan DPRD Batam Tanggapi Keluhan Jemaat GBKP Terkait Penutupan Akses Gereja

9info.co.id | BATAM – Ratusan jemaat Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) yang berada di Jalan Trans Barelang, Kota Batam, mengeluhkan penutupan akses jalan menuju lokasi ibadah mereka. Akses utama ke gereja dipagar oleh pihak pengembang PT Renggali, sehingga menghambat para jemaat dalam menjalankan ibadah mingguan.

Merespons keluhan tersebut, Camat Sagulung Muhammad Hafiz menyatakan pihaknya telah turun langsung ke lapangan bersama unsur Muspika dan anggota DPRD Kota Batam dari Komisi I dan Komisi III, Kapolsek, Babinsa, Lurah, Ketua RT, serta pihak pengembang untuk meninjau dan mendengarkan laporan dari warga.

“Kita sudah cek ke lapangan bersama tim dan mendengar langsung permasalahannya. Intinya, kita akan upayakan kembali mediasi antara pengembang dan pengurus rumah ibadah, terutama terkait sagu hati yang dimohonkan. Sementara menunggu mediasi, kami meminta agar akses tetap dibuka agar jemaat tetap bisa beribadah,” ujar Hafiz.

Senada dengan itu, anggota DPRD Batam Komisi III, Jamson Silaban, S.H., menyampaikan bahwa pihak legislatif turut memfasilitasi pemanggilan dua pengembang, yakni PT Renggali dan PT Uway Makmur, guna mencari solusi atas persoalan ini.

“Kita minta agar masalah ini diselesaikan secara kepala dingin, bukan dengan saling menyalahkan. Kita berharap ada jalan tengah yang bisa diterima semua pihak,” tegas politisi PDI Perjuangan tersebut.

Ketua Majelis GBKP, Elieser Fernando Tarigan, mengungkapkan gereja tersebut telah digunakan selama tiga tahun oleh sekitar 150 kepala keluarga. Ia menyampaikan harapan besar kepada pihak pengembang untuk mengembalikan akses jalan menuju rumah ibadah tersebut.

“Kami sangat bermohon kepada PT Renggali agar membuka kembali akses untuk kami beribadah. Gereja ini bukan baru kemarin berdiri, sudah tiga tahun lebih kami gunakan,” kata Elieser.

Pihaknya juga meminta perhatian dari PT Uway Makmur selaku pemilik alokasi lahan. Ia berharap ada solusi berupa kemungkinan pembelian lahan atau relokasi yang tidak jauh dari lokasi saat ini.

“Kami terbuka untuk berdiskusi. Kalau bisa membeli lahannya, kami siap. Atau, kalau perlu diberikan lahan pengganti di sekitar sini juga tidak masalah, asal akses kami tidak terganggu,” tambahnya.

Sementara itu, perwakilan PT Renggali, Toto, menyampaikan bahwa pihaknya telah membuka akses jalan setiap hari Minggu, dan menurutnya, hal tersebut seharusnya tidak menjadi masalah besar.

“Setiap Minggu tetap kami buka jalannya. Gereja itu pun masih dalam tahap penyelesaian,” ujarnya melalui pesan WhatsApp.

Perwakilan PT Uway Makmur, Khaeruddin, S.H., M.H., juga memberikan klarifikasi. Ia menyebut bahwa perusahaannya telah mengantongi alokasi lahan sejak 2016, lengkap dengan dua PL dari BP Batam dan perizinan cut and fill serta reklamasi.

“Kami sudah melakukan ganti rugi kepada pihak Benawar Lumbantoruan, yang dulunya menguasai lokasi. Kami tidak mengetahui adanya transaksi dengan pihak jemaat GBKP. Dan yang jelas, kami tidak pernah memblokir akses jemaat ke gereja,” ujar Khaeruddin.

Situasi ini masih menjadi perhatian masyarakat dan para jemaat GBKP yang berharap adanya penyelesaian adil agar aktivitas ibadah dapat berjalan normal kembali tanpa hambatan.(RP)

Continue Reading
Kolom Iklan

Berita Lain