Connect with us

9Info.co.id | BATAM – Badan Pengusahaan (BP Batam) melalui Badan Usaha Fasilitas dan Lingkungan (BU Fasling) bersama Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Pencegahan Pencemaran Industri (BBSPJPPI) tanda tangani Perjanjian Kerja Sama Laboratorium pada Kamis (22/8/2024) di Ruang Rapat Industri Hijau BBSPJPPI Semarang.

Kegiatan ini turut dihadiri oleh Kepala BBSPJPPI, Dr. Sidik Herman; Direktur BU Fasling, Binsar Tambunan; Direktur Peningkatan Kinerja dan Manajemen Risiko, Konstantin Siboro; General Manager Pengelolaan Lingkungan, Iyus Rusmana; serta beberapa Pejabat Tingkat III dan IV di lingkungan BU Fasling.

Dr. Sidik Herman menuturkan pihaknya menyambut baik kerja sama ini dan menyatakan siap mendukung transformasi Batam menuju kawasan dengan konsep pembangunan berkelanjutan yang mempertimbangkan aspek pertumbuhan ekonomi, lingkungan, dan kehidupan penduduk secara bersamaan.

“Seiring bertumbuhnya Batam sebagai kawasan yang maju dan mengingat aturan dari Pemerintah Pusat terkait lingkungan yang semakin ketat, kolaborasi ini tentu sangat baik untuk memperlancar tugas pokok BP Batam sebagai pengelola kawasan tersebut,” ujar Dr. Sidik.

“Melalui kerja sama ini, kami siap mendukung apa yang menjadi kebutuhan BP Batam dalam pengelolaan lingkungan untuk mewujudkan Batam sebagai Smart Green City” imbuhnya.

Menanggapi hal yang disampaikan oleh Dr. Sidik, Direktur BU Fasling, Binsar Tambunan menghaturkan terima kasih atas penerimaan yang baik dari Kepala BBSPJPPI beserta jajaran.

“Terima kasih atas penerimaan yang baik dari Kepala BBSPJPPI beserta jajaran, kami ingin kerja sama ini menjadi langkah awal terbentuknya laboratorium uji dengan pola kerja seperti di negara maju, contohnya Singapura,” terang Binsar.

Binsar berharap, pengelolaan lingkungan di Batam dapat berkembang sejalan dengan pesatnya pembangunan infrastruktur di bawah kepemimpinan Kepala BP Batam, Muhammad Rudi.

“Langkah ini merupakan salah satu upaya BP Batam untuk mengimbangi pesatnya pembangunan infrastruktur dan kemajuan Batam dari sisi pengendalian dan pengelolaan lingkungan,” ujar Binsar.

“Kita berkomitmen untuk mengubah tantangan menjadi harapan dalam rangka mewujudkan Batam Kota Baru yang berwawasan lingkungan” pungkasnya.

Pada kesempatan ini, rombongan dari BU Fasling turut berkeliling kantor BBSPJPPI untuk melihat laboratorium dan teknologi yang diterapkan oleh Balai di bawah naungan Kementerian Perindustrian ini.

Sebagai informasi bahwa BP Batam memiliki layanan laboratorium uji yang dapat dimanfaatkan oleh seluruh pelaku usaha dan masyarakat di Batam untuk mendukung kelancaran usahanya hingga edukasi.

Untuk informasi lebih lanjut terkait layanan laboratorium BP Batam, masyarakat dan pelaku usaha dapat menghubungi kontak +62 813 6464 8689/+62 822-8793-6760 atau mengunjungi akun Instagram @faslingbpbatam. (MI)

Continue Reading
Advertisement

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Batam

Atasi Banjir, Li Claudia Minta Pejabat Pemko, BP Batam dan Pengusaha Respon Cepat

Atasi Banjir, Li Claudia Minta Pejabat Pemko, BP Batam dan Pengusaha Respon Cepat

9info.co.id | BATAM – Pencegahan dan penanganan banjir di Kota Batam menjadi perhatian serius pemerintah daerah saat ini. Tak hanya pemerintah, banjir yang terus berulang dan makin meluas saat musim hujan akan menjadi perhatian semua pihak termasuk masyarakat yang kerap menjadi langganan banjir saat musim hujan.

Wakil Walikota Batam Li Claudia Chandra memberikan perhatian khusus dengan meminta semua kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) hingga camat dan lurah serta para deputi dan pejabat teras di BP Batam untuk turun langsung dan respon cepat ke lapangan.

“Pimpinan OPD di Pemko Batam dan para deputi saya minta untuk terjun ke lapangan mengidentifikasi penyebab serta merumuskan solusi pencegahan dan penanganan jangka pendek dan jangka panjang,” ujar Li Claudia Candra.

Selain pimpinan OPD, deputi dan para pejabat lainnya, Wakil Kepala BP Batam ini juga minta pengusaha terutama perusahaan yang melaksanakan ‘cut and fill’ lahan untuk ikut membantu mengatasi masalah dengan tidak membiarkan lahan terbuka yang berpotensi mengakibatkan air tadah hujan langsung tumpah ke jalan dan drainase.

“Pengusaha juga kami ajak untuk duduk bersama mencari solusi jangka pendek dan panjang untuk mengatasi banjir selain diminta untuk melaksanakan cut and fill sesuai aturan yang berlaku yakni tidak menimbulkan penyebab baru. Kami akan tegas jika proses cut and fill tidak sesuai aturan.

Li Claudia juga minta masyarakat untuk ikut berpartisipasi mencegah terjadinya banjir yakni tidak membuang sampah sembarangan dan tidak membangun bangunan di pinggiran drainase yang berpotensi mengganggu aliran drainase.

“Saat ini ada sebanyak 23 lokasi banjir se Kota Batam yang membutuhkan penanganan cepat dan solutif karena kondisi tersebut merupakan persoalan bersama. Masyarakat juga akan terdampak. Jadi kami minta agar kita tidak membuang sampah sembarangan serta tidak menutup parit atau saluran air lainnya dengan beton atau bangunan ilegal lainnya,” tegasnya.(DN)

Continue Reading
Kolom Iklan

Berita Lain