Connect with us

9info.co.id – Ramadan merupakan bulan yang sangat dinanti oleh umat muslim. Ramadan tahun ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam kembali menyuguhkan Batam Art and Wonderfood Ramadhan bertempat di Taman Dang Anom, Batam Center yang berlangsung 31 Maret 2022 selama bulan suci Ramadhan .

Mengusung tema Jom Balek Kampung, kegiatan ini sudah digelar ke-3 kali. Sebelumnya kegiatan digelar tahun 2021 lalu yang berlangsung meriah dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

“Ramadan identik dengan adanya bazar kuliner yang biasanya kerap kita jumpai di berbagai lokasi. Batam Wonderfood Ramadan akan menawarkan makanan dan minuman yang menggugah selera dan sajian hidangan khas melayu yang sulit ditemui di hari-hari biasa,” kata, Ardiwinata, selaku Kepala Disbudpar Kota Batam, Rabu (23/3/2022).

Tak hanya beragam kuliner yang ditawarkan, bazar tahun ini akan menyuguhkan atraksi yang menarik berupa tarian tradisional, musik tradisional, melihat orang berbalas pantun, permainan tradisional seperti gasing, enggrang, menganyam ketupat, dan membuat tanjak.

“Ada juga atraksi membakar lemang dan membuat dodol bersama,” ucapnya.

Dipilihnya lokasi Taman Dang Anom yang diresmikan oleh Wali Kota Batam, Muhammad Rudi karena memiliki spot foto Instagramable diantaranya sayap burung garuda, menara hias setinggi 11 meter, payung hias serta fasilitas penunjang lainnya sehingga cocok jadi tempat berswafoto dan berbuka puasa bersama keluarga, teman, atau rekan kerja.

“Taman Dang Anom jadi tempat seru nongkrong sambil menikmati takjil saat Ramadhan,” terangnya.

Kegiatan ini menerapkan protokol kesehatan secar ketat, seperti memakai masker bagi penjual dan pengunjung, menyediakan tempat mencuci tangan dan hand sanitizer, dan menjaga jarak.

Pada kegiatan ini akan digelar Kuliner tradisional, pagelaran seni, lomba lomba, kegiatan Sosial, juga ikutserta Komunitas komunitas. Ujar nya.(Hum)

Continue Reading
Advertisement

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Batam

Camat Sagulung dan DPRD Batam Tanggapi Keluhan Jemaat GBKP Terkait Penutupan Akses Gereja

Camat Sagulung dan DPRD Batam Tanggapi Keluhan Jemaat GBKP Terkait Penutupan Akses Gereja

9info.co.id | BATAM – Ratusan jemaat Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) yang berada di Jalan Trans Barelang, Kota Batam, mengeluhkan penutupan akses jalan menuju lokasi ibadah mereka. Akses utama ke gereja dipagar oleh pihak pengembang PT Renggali, sehingga menghambat para jemaat dalam menjalankan ibadah mingguan.

Merespons keluhan tersebut, Camat Sagulung Muhammad Hafiz menyatakan pihaknya telah turun langsung ke lapangan bersama unsur Muspika dan anggota DPRD Kota Batam dari Komisi I dan Komisi III, Kapolsek, Babinsa, Lurah, Ketua RT, serta pihak pengembang untuk meninjau dan mendengarkan laporan dari warga.

“Kita sudah cek ke lapangan bersama tim dan mendengar langsung permasalahannya. Intinya, kita akan upayakan kembali mediasi antara pengembang dan pengurus rumah ibadah, terutama terkait sagu hati yang dimohonkan. Sementara menunggu mediasi, kami meminta agar akses tetap dibuka agar jemaat tetap bisa beribadah,” ujar Hafiz.

Senada dengan itu, anggota DPRD Batam Komisi III, Jamson Silaban, S.H., menyampaikan bahwa pihak legislatif turut memfasilitasi pemanggilan dua pengembang, yakni PT Renggali dan PT Uway Makmur, guna mencari solusi atas persoalan ini.

“Kita minta agar masalah ini diselesaikan secara kepala dingin, bukan dengan saling menyalahkan. Kita berharap ada jalan tengah yang bisa diterima semua pihak,” tegas politisi PDI Perjuangan tersebut.

Ketua Majelis GBKP, Elieser Fernando Tarigan, mengungkapkan gereja tersebut telah digunakan selama tiga tahun oleh sekitar 150 kepala keluarga. Ia menyampaikan harapan besar kepada pihak pengembang untuk mengembalikan akses jalan menuju rumah ibadah tersebut.

“Kami sangat bermohon kepada PT Renggali agar membuka kembali akses untuk kami beribadah. Gereja ini bukan baru kemarin berdiri, sudah tiga tahun lebih kami gunakan,” kata Elieser.

Pihaknya juga meminta perhatian dari PT Uway Makmur selaku pemilik alokasi lahan. Ia berharap ada solusi berupa kemungkinan pembelian lahan atau relokasi yang tidak jauh dari lokasi saat ini.

“Kami terbuka untuk berdiskusi. Kalau bisa membeli lahannya, kami siap. Atau, kalau perlu diberikan lahan pengganti di sekitar sini juga tidak masalah, asal akses kami tidak terganggu,” tambahnya.

Sementara itu, perwakilan PT Renggali, Toto, menyampaikan bahwa pihaknya telah membuka akses jalan setiap hari Minggu, dan menurutnya, hal tersebut seharusnya tidak menjadi masalah besar.

“Setiap Minggu tetap kami buka jalannya. Gereja itu pun masih dalam tahap penyelesaian,” ujarnya melalui pesan WhatsApp.

Perwakilan PT Uway Makmur, Khaeruddin, S.H., M.H., juga memberikan klarifikasi. Ia menyebut bahwa perusahaannya telah mengantongi alokasi lahan sejak 2016, lengkap dengan dua PL dari BP Batam dan perizinan cut and fill serta reklamasi.

“Kami sudah melakukan ganti rugi kepada pihak Benawar Lumbantoruan, yang dulunya menguasai lokasi. Kami tidak mengetahui adanya transaksi dengan pihak jemaat GBKP. Dan yang jelas, kami tidak pernah memblokir akses jemaat ke gereja,” ujar Khaeruddin.

Situasi ini masih menjadi perhatian masyarakat dan para jemaat GBKP yang berharap adanya penyelesaian adil agar aktivitas ibadah dapat berjalan normal kembali tanpa hambatan.(RP)

Continue Reading
Kolom Iklan

Berita Lain