Connect with us

9info.co.id – Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri menetapkan empat orang sebagai tersangka dalam kasus dugaan tindak pidana penyelewengan dana oleh Yayasan Aksi Cepat Tanggap (ACT), Senin.

“Inisial tersangka A usia 56 tahun, selaku Ketua Pembina ACT, IK selaku pengurus Yayasan ACT, HH sebagai anggota pembina, dan NIA selaku anggota pembina,” kata Wakil Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Prolri Kombes Pol. Helfi Assegaf.

A merujuk pada Ahyudin, IK merujuk pada Ibnu Khajar, HH merujuk pada Hariyana Hermain, dan NIA adalah Novariadi Imam Akbari. Mereka ditetapkan tersangka terhitung pukul 15.50 WIB.

Sebelumnya, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) memblokir sementara transaksi lebih dari 300 rekening yang dimiliki oleh Aksi Cepat Tanggap (ACT) yang tersebar di 41 penyedia jasa keuangan (PJK).

Selain itu, PPATK membeberkan juga data transaksi dari dan ke Indonesia yang dilakukan ACT sekitar Rp127 miliar. (*/lsm)

Sumber : harianjogja

Continue Reading
Advertisement

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Batam

Jalin Kerja Sama, BP Batam Fokus Benahi Layanan RSBP

Jalin Kerja Sama, BP Batam Fokus Benahi Layanan RSBP

9info.co.id | BATAM – Badan Pengusahaan (BP) Batam menandatangani nota kesepahaman dengan PT Impian Anak Indonesia dalam rangka meningkatkan sistem pelayanan di Rumah Sakit BP Batam (RSBP) di Marketing Centre, Senin (7/7/2025).

Kolaborasi ini bertujuan untuk memperbaiki sistem informasi manajemen rumah sakit selama tiga bulan ke depan. Langkah ini menjadi bagian dari strategi BP Batam dalam mendorong transformasi layanan kesehatan yang lebih modern dan efisien.

“Kerja sama ini sudah kami diskusikan sejak lama. Harapannya, dapat memberikan dampak nyata terhadap kualitas layanan di RSBP,” ujar Deputi Bidang Pelayanan Umum BP Batam, Ariastuty Sirait.

Ariastuty menegaskan bahwa upaya ini tidak hanya berfokus pada teknologi, tetapi juga pada tata kelola manajemen yang profesional dan berorientasi pada mutu pelayanan.

“Kami ingin RSBP Batam tumbuh sebagai rumah sakit unggulan, baik di tingkat nasional maupun internasional,” imbuhnya.

Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya komitmen dari seluruh elemen rumah sakit—mulai dari manajemen hingga staf medis dan non-medis—agar transformasi ini berjalan konsisten dan berkelanjutan.

Di sisi lain, Direktur PT Impian Anak Indonesia, Micheal Anando Seng, menyambut baik kerja sama ini. Ia menilai kolaborasi tersebut sejalan dengan visi perusahaan dalam mendukung kemajuan sektor kesehatan.

Ia berharap, kerja sama ini menjadi langkah awal dari inisiatif berkelanjutan dalam memperkuat ekosistem pelayanan kesehatan di Batam.

“Semoga kami dapat memberikan kontribusi yang nyata bagi kemajuan dan kesejahteraan RSBP Batam,” ucap Micheal.

PT Impian Anak Indonesia adalah perusahaan berbasis produk berbasis Artificial Intelligence (AI) dengan fokus utama pada pengembangan layanan teknologi kesehatan.

Selama dua terakhir, PT Impian Anak Indonesia telah mengamati dan berdiskusi dengan delapan fasilitas medis di tiga negara untuk sektor optimalisasi rekam medis elektronik (RME), manajemen siklus pendapatan, patient engagement.

“Kami akan membantu RSBP Batam dan menyampaikan beberapa rekomendasi hasil dari pekerjaan kami nantinya. Tujuannya untuk membenahi sistem yang ada,” tutup Micheal.(MT)

Continue Reading
Kolom Iklan

Berita Lain