9info.co.id – Pemerintah Kota (Pemko) Batam melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam menggelar Kenduri Seni Melayu (KSM) Tahun 2022 ke-23 digelar di Kawasan Harbourbay, Batu Ampar, 21-23 Juli 2022. Dengan tema “Membalut Tradisi Dengan Seni” digelar sejak tahun 1999, KSM 2022 mempersembahkan tari, lagu, puisi, joget dangkong permainan rakyat, pameran koleksi Museum Batam Raja Ali Haji, dan Bazar Malay Night Fest.
Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad membuka secara resmi KSM Tahun 2022. Pembukaan KSM ditandai tabuhan kompang Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad didampingi oleh Direktur Event Daerah dari , Reza Pahlevi, Wakil Ketua I TP PKK Kota Batam, Erlita Sari Amsakar, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Batam, Febrialin, Seketaris Umum Lembaga Adat Melayu (LAM) Kota Batam, Raja Muhammad Amin, Kepala Disbudpar Kota Batam, Ardiwinata, Direktur Eksekuti Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Kota Batam, Edi Sutrisno.
Kegiatan diawali dengan tari persembahan oleh 20 penari dari Sanggar Wansendari binaan Disbudpar Kota Batam. Lagu Bulang Mufakat pemenang dari Lomba Cipta Lagu Melayu diiringi Malaykustik grup Kota Batam bergema dalam pembukaan tersebut.
Dalam sambutannya Amsakar mengatakan KSM masih tetap terlaksana. Kegiatan ini menjadi daya ungkit untuk mengeliatkan sektor pariwisata. “Dua tahun terakhir mendapat pukulan berat, 2020-2021 hotel sepi, pelaku pariwisata berteriak. Alhamdulillah saat ini ekonomi mulai menggeliat,” ucapnya.
Ia mengatakan, ia menerima kedatangan dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Maros, dan baru saja membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kepegawaian Tahun 2022, sebanyak 800 orang ada di acara tersebut.
“Malam hari ini kita juga didatangi teman-teman dari Kepri, Riau, dan Brunei Darussalam, Malaysia mempertandakan menjadi sinyal tahun 2022 diharapkan pariwisata Batam kembali tumbuh bergairah sehingga berdampak baik pada ekonomi dan menggeliatkan pariwisata,” ujarnya.
Ia berharap KSM didukung lebih banyak dan luas melibatkan pelaku pariwisata di tanah air dan rekan mancanegara. Sebelum Covid-19, KSM perna mendatangkan peserta dari Cina dan Afrika.
“Semoga 2023 dan 2024 bisa hadir,” pintanya.
Amsakar juga mengucapkan terima kasih kepada Kemenparekraf. Kota Batam terus membenahi infrastruktur, jalan dilebarkan, membangun Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah, dan baru saja diresmikan Masjid Tanjak.
“Pak Wali (Muhammad Rudi) dalam berbagai kesempatan mengatakan mulai membenahi Bandar Udara Hang Nadim dan Pelabuhan Batuampar untuk menggerakan pariwisata,” terangnya.
Kepala Disbudpar Kota Batam, Ardiwinata melaporkan KSM merupakan kegiatan kebudayaan yang terus dilaksanakan setiap tahunnya. “Kita terus mengembangkan tradisi Melayu,” katanya.
Dalam sambutannya ia mengucapkan terima kasih kepada Kemenparekraf yang terus mendukung kegiatan kepariwisataan Kota Batam. Ia mengucapkan terima kasih kepada Dinas Pariwisata (Dispar) Kepri dan Dinas Kebudayaan Kepri.
“Kami juga mengucapkan Harbourbay yang telah menyediakan tempat penyelenggaraan KSM tahun ini,” ucapnya.
KSM ini dalam rangka memajukan Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD), yang didalamnya terkandung 10 unsur yakni tradisi lisan, manuskrip, adat istiadat, ritus, pengetahuan tradisional, teknologi tradisional, seni, bahasa, permainan rakyat, dan olahraga tradisional. Ia menyebutkan ada 35 sanggar seni yang tampil di KSM, sanggar tersebut berasal dari Provinsi Kepri, dan provinsi se-Sumatera. Dari mancanegara dari Malaysia dan Brunei Darussalam.
“KSM tahun ini ada pergerakan ekonomi, ada bazar kuliner sehingga pengunjung bisa menikmati kuliner tradisional maupun kekinian,” ujarnya.
Seketaris Umum Lembaga Adat Melayu (LAM) Kota Batam, Raja Muhammad Amin
mengatakan Pemko Batam dalam hal ini Disbudpar Kota Batam yang menggelar KSM selalu gemilang.
“Kita mengucapkan terima kasih kepada Disbudpar Kota tak perna lelah menggelar KSM,” ucapnya.
Lewat pantun yang dipersembahkannya untuk Dato Ardiwinata, ia mengapresiasi KSM diserahkan kepada yang ahlinya pasti akan selesai. Ia berharap semoga KSM terus diasakan dan semakin baik.
Direktur Event Daerah Kemenparekraf, Reza Pahlevi, mengatakan KSM ini telah masuk dalam Kharisma Event Nusantara (KEN) salah satu program dari Kemenparekraf. Ia berharap KSM terus dilaksanakan hingga berskala internasional.
Lanjut dia, Batam menjadi pintu masuk wisatawan mancanegara (wisman) dan penyumbang wisman terbesar untuk Indonesia. Kegiatan kepariwisataan menjadi daya tarik agar wisman datang ke Batam.
“Kami mengucapkan selamat, semoga sukses membangkitkan pelaku seni dan pariwisata untuk pemulihan ekonomi. Dan tetap patuhi protokol kesehatan dan gali potensi Indonesia,” pungkasnya.
Dihadiri oleh sejumlah asosiasi pariwisata yang berdomisili di Kota Batam, diantaranya Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) Kepri, Asosiasi Pariwisata Bahari Indonesia (Aspabri) Kepri, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kepri, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kota Batam. (lsm)
Camat Sagulung dan DPRD Batam Tanggapi Keluhan Jemaat GBKP Terkait Penutupan Akses Gereja
9info.co.id | BATAM – Ratusan jemaat Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) yang berada di Jalan Trans Barelang, Kota Batam, mengeluhkan penutupan akses jalan menuju lokasi ibadah mereka. Akses utama ke gereja dipagar oleh pihak pengembang PT Renggali, sehingga menghambat para jemaat dalam menjalankan ibadah mingguan.
Merespons keluhan tersebut, Camat Sagulung Muhammad Hafiz menyatakan pihaknya telah turun langsung ke lapangan bersama unsur Muspika dan anggota DPRD Kota Batam dari Komisi I dan Komisi III, Kapolsek, Babinsa, Lurah, Ketua RT, serta pihak pengembang untuk meninjau dan mendengarkan laporan dari warga.
“Kita sudah cek ke lapangan bersama tim dan mendengar langsung permasalahannya. Intinya, kita akan upayakan kembali mediasi antara pengembang dan pengurus rumah ibadah, terutama terkait sagu hati yang dimohonkan. Sementara menunggu mediasi, kami meminta agar akses tetap dibuka agar jemaat tetap bisa beribadah,” ujar Hafiz.
Senada dengan itu, anggota DPRD Batam Komisi III, Jamson Silaban, S.H., menyampaikan bahwa pihak legislatif turut memfasilitasi pemanggilan dua pengembang, yakni PT Renggali dan PT Uway Makmur, guna mencari solusi atas persoalan ini.
“Kita minta agar masalah ini diselesaikan secara kepala dingin, bukan dengan saling menyalahkan. Kita berharap ada jalan tengah yang bisa diterima semua pihak,” tegas politisi PDI Perjuangan tersebut.
Ketua Majelis GBKP, Elieser Fernando Tarigan, mengungkapkan gereja tersebut telah digunakan selama tiga tahun oleh sekitar 150 kepala keluarga. Ia menyampaikan harapan besar kepada pihak pengembang untuk mengembalikan akses jalan menuju rumah ibadah tersebut.
“Kami sangat bermohon kepada PT Renggali agar membuka kembali akses untuk kami beribadah. Gereja ini bukan baru kemarin berdiri, sudah tiga tahun lebih kami gunakan,” kata Elieser.
Pihaknya juga meminta perhatian dari PT Uway Makmur selaku pemilik alokasi lahan. Ia berharap ada solusi berupa kemungkinan pembelian lahan atau relokasi yang tidak jauh dari lokasi saat ini.
“Kami terbuka untuk berdiskusi. Kalau bisa membeli lahannya, kami siap. Atau, kalau perlu diberikan lahan pengganti di sekitar sini juga tidak masalah, asal akses kami tidak terganggu,” tambahnya.
Sementara itu, perwakilan PT Renggali, Toto, menyampaikan bahwa pihaknya telah membuka akses jalan setiap hari Minggu, dan menurutnya, hal tersebut seharusnya tidak menjadi masalah besar.
“Setiap Minggu tetap kami buka jalannya. Gereja itu pun masih dalam tahap penyelesaian,” ujarnya melalui pesan WhatsApp.
Perwakilan PT Uway Makmur, Khaeruddin, S.H., M.H., juga memberikan klarifikasi. Ia menyebut bahwa perusahaannya telah mengantongi alokasi lahan sejak 2016, lengkap dengan dua PL dari BP Batam dan perizinan cut and fill serta reklamasi.
“Kami sudah melakukan ganti rugi kepada pihak Benawar Lumbantoruan, yang dulunya menguasai lokasi. Kami tidak mengetahui adanya transaksi dengan pihak jemaat GBKP. Dan yang jelas, kami tidak pernah memblokir akses jemaat ke gereja,” ujar Khaeruddin.
Situasi ini masih menjadi perhatian masyarakat dan para jemaat GBKP yang berharap adanya penyelesaian adil agar aktivitas ibadah dapat berjalan normal kembali tanpa hambatan.(RP)