Connect with us

Panusunan Siregar, Sekretaris KC FSPMI Kota Batam, mengatakan, kenaikan harga BBM yang mencapai hampir 30 persen harus diimbangi dengan naiknya UMK.

9info.co.id – Aksi unjuk rasa buruh tidak hanya fokus penolakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), tapi juga meminta pemerintah menaikkan Upah Minimum Kota (UMK) Batam, Selasa, 6 September 2022.

Panusunan Siregar, Sekretaris KC FSPMI Kota Batam, mengatakan, kenaikan harga BBM yang mencapai hampir 30 persen harus diimbangi dengan naiknya UMK.

Ia meminta pemerintah Kota Batam membuat struktur sekala upah. Menurutnya, struktur ini wajib bagi pengusaha dalam menentukan upah bagi buruh.

“Saya pikir ini, indikator ini nanti akan bisa mengimbangi biaya kebutuhan hidup dengan kenaikan biaya hidup sekarang ini,” kata dia.

Panusunan menambahkan, naiknya harga BBM akan berdampak pada naiknya bahan kebutuhan pokok ke depannya.

“Pemerintah harus mengeluarkan kebijakan mengontrol ini semua, agar kebutuhan bisa terkendali,” kata dia.

Selain itu, di tengah naiknya harga BBM saat ini, Panusunan mendorong pemerintah menyurati perusahaan untuk menyiapkan bus khusus karyawan.

“Kalau perusahaan menyediakan bus efeknya bisa mengurangi beban transportasi buruh dan juga mencegah kecelakaan kerja saat menuju perusahaan,” kata dia.

Menanggapi aspirasi massa, Kadisnaker Kota Batam, Rudi Sakyakiriti mengatakan, terkait struktur sekala upah langsung ditangani Disnaker Pengawasan Provinsi Kepri.

“Kalau terkait transportasi, nanti saya akan membuat himbauan ke perusahaan menyediakan bus atau tambahan insentif tidak tetap,” tutupnya. (lsm)

Continue Reading
Advertisement

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Batam

Memperkuat Posisi KEK Batam Sebagai Hub Ekonomi Unggulan di Asia Tenggara

Memperkuat Posisi KEK Batam Sebagai Hub Ekonomi Unggulan di Asia Tenggara

9info.co.id | BATAM – Kota Batam memiliki Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) sebagai salah satu motor penggerak roda perekonomian Indonesia, khususnya di wilayah barat.

Hal tersebut secara otomatis menjadikan KEK Batam sebagai penghubung Indonesia dengan pusat perdagangan global yang memperkuat integrasi ekonomi domestik guna mendorong konektivitas lintas wilayah.

Di mata dunia, KEK Batam dipandang sebagai rantai pasok global dan salah satu pusat industri maupun perdagangan yang kompetitif di Asia Tenggara.

Lokasinya yang strategis dekat dari Singapura menjadikannya alternatif bagi perusahaan multinasional untuk beroperasi dengan biaya lebih rendah.

Meski memiliki posisi strategis, KEK Batam menghadapi tantangan seperti persaingan dengan kawasan serupa di negara lain, yakni pembentukan Special Economic Zone (SEZ) Singapura-Johor.

Menepis pemberitaan dan kekhawatiran yang beredar, BP Batam secara gamblang mengatakan akan menyikapi dengan serius kehadiran SEZ Singapura-Johor, dimana langkah tersebut diperkirakan akan meningkatkan intensitas persaingan ekonomi antarnegara.

“BP Batam memandang hal ini sebagai peluang strategis untuk menciptakan potensi ekonomi baru yang dapat mendorong pengembangan wilayah secara lebih optimal,” ujar Kepala Biro Humas, Promosi dan Protokol BP Batam, Ariastuty Sirait, pada Kamis (16/1/2025).

Lebih lanjut ia mengatakan, persaingan ini juga menjadi motivasi bagi BP Batam untuk terus meningkatkan daya saing KEK yang ada, melalui penguatan infrastruktur, penyempurnaan kebijakan, dan kolaborasi strategis dengan berbagai pihak guna menarik lebih banyak investasi.

Diketahui saat ini BP Batam tengah mengelola tiga KEK, antara lain KEK Nongsa dan KEK Batam Aero Technic (BAT) yang diresmikan pada tahun 2021, serta KEK Pariwisata Kesehatan Internasional Batam yang diresmikan pada tahun 2024 silam.

“Selain itu, diversifikasi industri melalui KEK juga kami dorong agar Batam ke depannya fokus pada sektor-sektor strategis dengan potensi pertumbuhan ekonomi tinggi seperti animasi, kesehatan, ekonomi kreatif, teknologi, logistik, maupun energi terbarukan,”

“Promosi dan branding internasional pun terus kami giatkan baik melalui pameran, forum investasi, maupun forum bilateral untuk memperkuat citra Batam sebagai destinasi investasi yang unggul,” pungkas Tuty. (DN)

Continue Reading
Kolom Iklan

Berita Lain