Connect with us

9info.co.id – Prosesi acara Hari Lahir (Harlah) Ikatan Keluarga Besar Kendal (IKBK) ke-31 di Batam berlangsung meriah, Sabtu (10/06/2023) malam.

Ketua Umum Ikatan Keluarga Besar Kendal (IKBK) H. Djoko Mulyono, SH, MH mengungkapkan bahwa Harlah ke-31 IKBK merupakan kegiatan yang luar biasa dan berbeda dengan Harlah sebelumnya.

Joko yang kesehariannya menjabat sebagai Ketua Komisi III DPRD Kota Batam, berharap bahwa kegiatan ini tidak hanya menjadi seremonial semata. “Berikan manfaat khusus bagi warga Batam yang berasal dari Kendal, serta bagi bangsa dan negara secara umum,” kata Joko Mulyono saat  menghadiri

Acara bertempat di lapangan SP Plaza, Kecamatan Sagulung, Kota Batam dihadiri Bupati Kendal H Dico M Ganinduto dan sejumlah pejabat.  Harlah ke-31 Ikatan Keluarga Besar Kendal (IKBK) memiliki tema “Kendal Bersholawat untuk Batam” dan berlangsung meriah dengan berbagai rangkaian agenda acara.

Di usia  IKBK yang ke-31 ini,  Djoko berharap  pada IKBK Kota Batam harus bisa memelihara, mengurus, dan membangun peradaban.

Waklil Walikota Batam  Amsakar Achmad  mengajak semua paguyuban di Batam dan Kepri, khususnya Ikatan Keluarga Besar Kendal (IKBK), untuk kompak dan berperan serta dalam percepatan pembangunan di Kota Batam.

Ia menekankan pentingnya menyatukan tekad demi pembangunan daerah serta menjaga toleransi dan menciptakan kondisi yang kondusif.

Selain pihak penyelenggara acara Harlah ke-31 Ikatan Keluarga Besar Kendal (IKBK), hadir juga tokoh masyarakat, masyarakat umum, serta pemangku pemerintah Provinsi Kepri dan Kota Batam. Bupati Kendal H. Dico M. Ganinduto, B.Sc, Kapolres Kendal AKBP Jamal Alam H, SH, SIK, M.SI, dan Dandim Kendal Misael Martin Doli, S. Sos, Kajari, serta asisten dan kepala OPD Kabupaten Kendal juga turut hadir. (Tim)

Continue Reading
Advertisement

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Batam

Camat Sagulung dan DPRD Batam Tanggapi Keluhan Jemaat GBKP Terkait Penutupan Akses Gereja

Camat Sagulung dan DPRD Batam Tanggapi Keluhan Jemaat GBKP Terkait Penutupan Akses Gereja

9info.co.id | BATAM – Ratusan jemaat Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) yang berada di Jalan Trans Barelang, Kota Batam, mengeluhkan penutupan akses jalan menuju lokasi ibadah mereka. Akses utama ke gereja dipagar oleh pihak pengembang PT Renggali, sehingga menghambat para jemaat dalam menjalankan ibadah mingguan.

Merespons keluhan tersebut, Camat Sagulung Muhammad Hafiz menyatakan pihaknya telah turun langsung ke lapangan bersama unsur Muspika dan anggota DPRD Kota Batam dari Komisi I dan Komisi III, Kapolsek, Babinsa, Lurah, Ketua RT, serta pihak pengembang untuk meninjau dan mendengarkan laporan dari warga.

“Kita sudah cek ke lapangan bersama tim dan mendengar langsung permasalahannya. Intinya, kita akan upayakan kembali mediasi antara pengembang dan pengurus rumah ibadah, terutama terkait sagu hati yang dimohonkan. Sementara menunggu mediasi, kami meminta agar akses tetap dibuka agar jemaat tetap bisa beribadah,” ujar Hafiz.

Senada dengan itu, anggota DPRD Batam Komisi III, Jamson Silaban, S.H., menyampaikan bahwa pihak legislatif turut memfasilitasi pemanggilan dua pengembang, yakni PT Renggali dan PT Uway Makmur, guna mencari solusi atas persoalan ini.

“Kita minta agar masalah ini diselesaikan secara kepala dingin, bukan dengan saling menyalahkan. Kita berharap ada jalan tengah yang bisa diterima semua pihak,” tegas politisi PDI Perjuangan tersebut.

Ketua Majelis GBKP, Elieser Fernando Tarigan, mengungkapkan gereja tersebut telah digunakan selama tiga tahun oleh sekitar 150 kepala keluarga. Ia menyampaikan harapan besar kepada pihak pengembang untuk mengembalikan akses jalan menuju rumah ibadah tersebut.

“Kami sangat bermohon kepada PT Renggali agar membuka kembali akses untuk kami beribadah. Gereja ini bukan baru kemarin berdiri, sudah tiga tahun lebih kami gunakan,” kata Elieser.

Pihaknya juga meminta perhatian dari PT Uway Makmur selaku pemilik alokasi lahan. Ia berharap ada solusi berupa kemungkinan pembelian lahan atau relokasi yang tidak jauh dari lokasi saat ini.

“Kami terbuka untuk berdiskusi. Kalau bisa membeli lahannya, kami siap. Atau, kalau perlu diberikan lahan pengganti di sekitar sini juga tidak masalah, asal akses kami tidak terganggu,” tambahnya.

Sementara itu, perwakilan PT Renggali, Toto, menyampaikan bahwa pihaknya telah membuka akses jalan setiap hari Minggu, dan menurutnya, hal tersebut seharusnya tidak menjadi masalah besar.

“Setiap Minggu tetap kami buka jalannya. Gereja itu pun masih dalam tahap penyelesaian,” ujarnya melalui pesan WhatsApp.

Perwakilan PT Uway Makmur, Khaeruddin, S.H., M.H., juga memberikan klarifikasi. Ia menyebut bahwa perusahaannya telah mengantongi alokasi lahan sejak 2016, lengkap dengan dua PL dari BP Batam dan perizinan cut and fill serta reklamasi.

“Kami sudah melakukan ganti rugi kepada pihak Benawar Lumbantoruan, yang dulunya menguasai lokasi. Kami tidak mengetahui adanya transaksi dengan pihak jemaat GBKP. Dan yang jelas, kami tidak pernah memblokir akses jemaat ke gereja,” ujar Khaeruddin.

Situasi ini masih menjadi perhatian masyarakat dan para jemaat GBKP yang berharap adanya penyelesaian adil agar aktivitas ibadah dapat berjalan normal kembali tanpa hambatan.(RP)

Continue Reading
Kolom Iklan

Berita Lain