Connect with us

9info.co.id – HARRIS Resort Waterfront Batam dan HARRIS Hotel Batam Center mengikuti pameran “Wedding Market 2023 by Ebony” di One Batam Mall sampai dengan 18 Juni 2023.

Ini merupakan pameran wedding kedua yang diikuti oleh HARRIS Hotel Batam Center dan HARRIS Resort Waterfront di tahun 2023. Di setiap pameran, dua hotel HARRIS di Batam ini akan memberikan penawaran yang luar biasa bagi pasangan yang akan menikah dan para profesional industri pernikahan yang siap membantu. Setelah sukses yang luar biasa pada edisi sebelumnya, expo tahun ini bertujuan untuk memberikan lebih banyak inspirasi, pilihan, dan sumber daya untuk menciptakan pernikahan yang tak terlupakan.

Ebony Wedding Organizer, yang dikenal atas keahliannya dalam mengorganisir acara yang luar biasa, telah bekerja sama dengan HARRIS Hotel Batam Center dan HARRIS Resort Waterfront Batam untuk memberikan sentuhan keunggulan pada Wedding Market 2023. Sebagai vendor, HARRIS Hotel Batam Center dan HARRIS Resort Waterfront Batam akan menampilkan lokasi pernikahan mereka yang luar biasa, layanan pernikahan, dan paket yang dirancang untuk menciptakan pernikahan impian yang melebihi harapan.

Pasangan yang menghadiri Wedding Market 2023 akan memiliki kesempatan untuk menjelajahi berbagai penawaran, termasuk gaun pengantin dan setelan pakaian yang indah, rangkaian bunga yang memukau, dekorasi yang mempesona, layanan fotografi dan videografi yang memukau, pilihan venue outdoor dan indoor dari Hotel HARRIS, dan banyak lagi. Selain itu, para peserta akan memiliki kesempatan untuk bertemu dengan para profesional pernikahan terkemuka dan mendapatkan wawasan berharga dan tips untuk merencanakan hari istimewa mereka.

“Acara ini menjadi destinasi satu atap bagi pasangan untuk menjelajahi tren pernikahan terbaru, berhubungan dengan vendor terkemuka, dan menemukan inspirasi untuk menciptakan pernikahan impian mereka. Kami bangga memiliki HARRIS Hotel Batam Center dan HARRIS Resort Waterfront Batam sebagai vendor terhormat, dan kami yakin penawaran luar biasa mereka akan meningkatkan pengalaman bagi semua peserta.” ujar Ibu Atika selaku penyelenggara pameran dari Ebony Batam.

HARRIS Hotel Batam Center dan HARRIS Resort Waterfront Batam terkenal dengan lokasi yang indah, fasilitas yang eksklusif, dan komitmennya untuk menyediakan layanan personalisasi yang sesuai dengan visi unik setiap pasangan. Dengan partisipasinya dalam Wedding Market 2023, pasangan yang akan menikah dapat menemukan tempat yang sempurna dan berbagai layanan pernikahan untuk mewujudkan perayaan impian mereka.

Selama pameran, calon pengantin dapat bertemu dengan Mugy +62 811-701-783 selaku wedding specialist HARRIS Hotel Batam Center dan HARRIS Resort Waterfront Batam.

Mugy akan siap membantu calon pengantin untuk mewujudkan hari pernikahan yang istimewa dan diimpikan setiap pasangan dengan promosi yang menarik seperti contohnya para calon pengantin berkesempatan memenangkan grand prize berupa 1 unit mobil untuk para calon pengantin yang menyelenggarakan pernikahannya di HARRIS Hotel Batam Center. (Mat)

Continue Reading
Advertisement

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Batam

Camat Sagulung dan DPRD Batam Tanggapi Keluhan Jemaat GBKP Terkait Penutupan Akses Gereja

Camat Sagulung dan DPRD Batam Tanggapi Keluhan Jemaat GBKP Terkait Penutupan Akses Gereja

9info.co.id | BATAM – Ratusan jemaat Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) yang berada di Jalan Trans Barelang, Kota Batam, mengeluhkan penutupan akses jalan menuju lokasi ibadah mereka. Akses utama ke gereja dipagar oleh pihak pengembang PT Renggali, sehingga menghambat para jemaat dalam menjalankan ibadah mingguan.

Merespons keluhan tersebut, Camat Sagulung Muhammad Hafiz menyatakan pihaknya telah turun langsung ke lapangan bersama unsur Muspika dan anggota DPRD Kota Batam dari Komisi I dan Komisi III, Kapolsek, Babinsa, Lurah, Ketua RT, serta pihak pengembang untuk meninjau dan mendengarkan laporan dari warga.

“Kita sudah cek ke lapangan bersama tim dan mendengar langsung permasalahannya. Intinya, kita akan upayakan kembali mediasi antara pengembang dan pengurus rumah ibadah, terutama terkait sagu hati yang dimohonkan. Sementara menunggu mediasi, kami meminta agar akses tetap dibuka agar jemaat tetap bisa beribadah,” ujar Hafiz.

Senada dengan itu, anggota DPRD Batam Komisi III, Jamson Silaban, S.H., menyampaikan bahwa pihak legislatif turut memfasilitasi pemanggilan dua pengembang, yakni PT Renggali dan PT Uway Makmur, guna mencari solusi atas persoalan ini.

“Kita minta agar masalah ini diselesaikan secara kepala dingin, bukan dengan saling menyalahkan. Kita berharap ada jalan tengah yang bisa diterima semua pihak,” tegas politisi PDI Perjuangan tersebut.

Ketua Majelis GBKP, Elieser Fernando Tarigan, mengungkapkan gereja tersebut telah digunakan selama tiga tahun oleh sekitar 150 kepala keluarga. Ia menyampaikan harapan besar kepada pihak pengembang untuk mengembalikan akses jalan menuju rumah ibadah tersebut.

“Kami sangat bermohon kepada PT Renggali agar membuka kembali akses untuk kami beribadah. Gereja ini bukan baru kemarin berdiri, sudah tiga tahun lebih kami gunakan,” kata Elieser.

Pihaknya juga meminta perhatian dari PT Uway Makmur selaku pemilik alokasi lahan. Ia berharap ada solusi berupa kemungkinan pembelian lahan atau relokasi yang tidak jauh dari lokasi saat ini.

“Kami terbuka untuk berdiskusi. Kalau bisa membeli lahannya, kami siap. Atau, kalau perlu diberikan lahan pengganti di sekitar sini juga tidak masalah, asal akses kami tidak terganggu,” tambahnya.

Sementara itu, perwakilan PT Renggali, Toto, menyampaikan bahwa pihaknya telah membuka akses jalan setiap hari Minggu, dan menurutnya, hal tersebut seharusnya tidak menjadi masalah besar.

“Setiap Minggu tetap kami buka jalannya. Gereja itu pun masih dalam tahap penyelesaian,” ujarnya melalui pesan WhatsApp.

Perwakilan PT Uway Makmur, Khaeruddin, S.H., M.H., juga memberikan klarifikasi. Ia menyebut bahwa perusahaannya telah mengantongi alokasi lahan sejak 2016, lengkap dengan dua PL dari BP Batam dan perizinan cut and fill serta reklamasi.

“Kami sudah melakukan ganti rugi kepada pihak Benawar Lumbantoruan, yang dulunya menguasai lokasi. Kami tidak mengetahui adanya transaksi dengan pihak jemaat GBKP. Dan yang jelas, kami tidak pernah memblokir akses jemaat ke gereja,” ujar Khaeruddin.

Situasi ini masih menjadi perhatian masyarakat dan para jemaat GBKP yang berharap adanya penyelesaian adil agar aktivitas ibadah dapat berjalan normal kembali tanpa hambatan.(RP)

Continue Reading
Kolom Iklan

Berita Lain