Connect with us

9info.co.id – Rosita alias Makmur, residivis pelaku pembobol rumah dan pencurian kendaraan bermotor (curanmor) di wilayah Sekupang, Sei Beduk, dan Batam Center kembali dibekuk jajaran kepolisian Polsek Sei Beduk.

Pelaku berhasil diringkus di Hotel Batam Indah, Lubuk Baja, pada 25 Januari 2023 lalu.

Kapolsek Sei Beduk AKP Betty Novia mengatakan, pelaku sudah lima kali keluar masuk penjara, dan terakhir keluar penjara pada November 2022 lalu.

“Pelaku Rosita beraksi bersama satu rekannya Eka, yang saat ini masuk DPO,” ujar Betty dalam konferensi pers Pengungkapan Kasus Polsek Sei Beduk, Rabu (01/02/2023).

Ia menjelaskan, kedua pelaku beraksi membobol rumah secara acak, dengan melihat jendela rumah korban yang tidak memiliki teralis.

“Pelaku mencongkel jendela rumah korban, dan masuk ke rumah. Pelaku menguras harta korban berupa ponsel, uang, dan kunci motor,” sebutnya.

Lanjut Betty, pihaknya berhasil mengamankan delapan motor dari tangan pelaku.

“Pelaku sempat melawan petugas, dan terpaksa dilakukan tindakan akurat,” terangnya lagi.

Atas tindak kejahatan itu, pelaku dijerat Pasal 363 ayat 2 KUHP, dengan ancaman penjara maksimal sembilan tahun. ( Tim )

Continue Reading
Advertisement

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Batam

Memperkuat Posisi KEK Batam Sebagai Hub Ekonomi Unggulan di Asia Tenggara

Memperkuat Posisi KEK Batam Sebagai Hub Ekonomi Unggulan di Asia Tenggara

9info.co.id | BATAM – Kota Batam memiliki Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) sebagai salah satu motor penggerak roda perekonomian Indonesia, khususnya di wilayah barat.

Hal tersebut secara otomatis menjadikan KEK Batam sebagai penghubung Indonesia dengan pusat perdagangan global yang memperkuat integrasi ekonomi domestik guna mendorong konektivitas lintas wilayah.

Di mata dunia, KEK Batam dipandang sebagai rantai pasok global dan salah satu pusat industri maupun perdagangan yang kompetitif di Asia Tenggara.

Lokasinya yang strategis dekat dari Singapura menjadikannya alternatif bagi perusahaan multinasional untuk beroperasi dengan biaya lebih rendah.

Meski memiliki posisi strategis, KEK Batam menghadapi tantangan seperti persaingan dengan kawasan serupa di negara lain, yakni pembentukan Special Economic Zone (SEZ) Singapura-Johor.

Menepis pemberitaan dan kekhawatiran yang beredar, BP Batam secara gamblang mengatakan akan menyikapi dengan serius kehadiran SEZ Singapura-Johor, dimana langkah tersebut diperkirakan akan meningkatkan intensitas persaingan ekonomi antarnegara.

“BP Batam memandang hal ini sebagai peluang strategis untuk menciptakan potensi ekonomi baru yang dapat mendorong pengembangan wilayah secara lebih optimal,” ujar Kepala Biro Humas, Promosi dan Protokol BP Batam, Ariastuty Sirait, pada Kamis (16/1/2025).

Lebih lanjut ia mengatakan, persaingan ini juga menjadi motivasi bagi BP Batam untuk terus meningkatkan daya saing KEK yang ada, melalui penguatan infrastruktur, penyempurnaan kebijakan, dan kolaborasi strategis dengan berbagai pihak guna menarik lebih banyak investasi.

Diketahui saat ini BP Batam tengah mengelola tiga KEK, antara lain KEK Nongsa dan KEK Batam Aero Technic (BAT) yang diresmikan pada tahun 2021, serta KEK Pariwisata Kesehatan Internasional Batam yang diresmikan pada tahun 2024 silam.

“Selain itu, diversifikasi industri melalui KEK juga kami dorong agar Batam ke depannya fokus pada sektor-sektor strategis dengan potensi pertumbuhan ekonomi tinggi seperti animasi, kesehatan, ekonomi kreatif, teknologi, logistik, maupun energi terbarukan,”

“Promosi dan branding internasional pun terus kami giatkan baik melalui pameran, forum investasi, maupun forum bilateral untuk memperkuat citra Batam sebagai destinasi investasi yang unggul,” pungkas Tuty. (DN)

Continue Reading
Kolom Iklan

Berita Lain