Connect with us

9info.co.id – Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Muhammad Rudi, mengajak para buruh untuk menjaga iklim investasi di Kota Batam.

Rudi menyampaikan pesan ini saat menemui ribuan buruh pada peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day kemarin, Senin (1/5/2023).

“Saya ingin Kota Batam ini dalam keadaan aman dan kondusif. Saya berterima kasih atas kekompakan kita semua, kepentingan umum harus menjadi prioritas. Mari bersama menjaga iklim investasi agar ekonomi bisa lebih baik,” ujar Rudi pasca menyambut aksi damai yang digelar ribuan buruh di Batam Center.

Pernyataan orang nomor satu di Kota Batam itu beralasan.

Pasalnya, investasi merupakan hal penting untuk pembangunan dan peningkatan ekonomi Kota Batam ke depan.

Dengan beberapa rencana strategis BP Batam, Rudi optimistis pertumbuhan ekonomi Kota Batam pun bakal terus naik hingga menyentuh angka 7 persen.

“Tuntutan teman-teman buruh adalah bagaimana ekonomi bisa lebih baik. Kalau kita ingin lebih baik, tentu tidak ada lain, Kota Batam ini harus kita bangun supaya investasi bisa masuk,” tambahnya.

Oleh sebab itu, Rudi mengharapkan dukungan dari seluruh pihak untuk menyelesaikan pembangunan yang sedang berlangsung. Termasuk dukungan para buruh.

“Ada beberapa investasi besar yang akan kita selesaikan. Tentu ini tak terlepas dari dukungan seluruh pihak, jaga Batam agar aman dan damai. Sehingga kesejahteraan akan mengalir kepada kita semua,” bebernya lagi.

Pada perayaan May Day tahun ini, Rudi serta beberapa Forkopimda Kota Batam juga menghadiahkan para buruh nasi tumpeng.

Hal tersebut seolah menjadi simbol kebersamaan pemerintah dan buruh dalam mewujudkan Batam sebagai kota madani dan modern.

“Untuk kesejahteraan ekonomi, Kota Batam harus aman. Kita apresiasi kekompakan para buruh yang menjaga ketertiban umum,” ujar Kapolresta Barelang, Kombes Pol Nugroho Tri Nuryanto, yang ikut mendampingi Kepala BP Batam, Muhammad Rudi, pada momentum tersebut. ( Mat )

Continue Reading
Advertisement

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Batam

Camat Sagulung dan DPRD Batam Tanggapi Keluhan Jemaat GBKP Terkait Penutupan Akses Gereja

Camat Sagulung dan DPRD Batam Tanggapi Keluhan Jemaat GBKP Terkait Penutupan Akses Gereja

9info.co.id | BATAM – Ratusan jemaat Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) yang berada di Jalan Trans Barelang, Kota Batam, mengeluhkan penutupan akses jalan menuju lokasi ibadah mereka. Akses utama ke gereja dipagar oleh pihak pengembang PT Renggali, sehingga menghambat para jemaat dalam menjalankan ibadah mingguan.

Merespons keluhan tersebut, Camat Sagulung Muhammad Hafiz menyatakan pihaknya telah turun langsung ke lapangan bersama unsur Muspika dan anggota DPRD Kota Batam dari Komisi I dan Komisi III, Kapolsek, Babinsa, Lurah, Ketua RT, serta pihak pengembang untuk meninjau dan mendengarkan laporan dari warga.

“Kita sudah cek ke lapangan bersama tim dan mendengar langsung permasalahannya. Intinya, kita akan upayakan kembali mediasi antara pengembang dan pengurus rumah ibadah, terutama terkait sagu hati yang dimohonkan. Sementara menunggu mediasi, kami meminta agar akses tetap dibuka agar jemaat tetap bisa beribadah,” ujar Hafiz.

Senada dengan itu, anggota DPRD Batam Komisi III, Jamson Silaban, S.H., menyampaikan bahwa pihak legislatif turut memfasilitasi pemanggilan dua pengembang, yakni PT Renggali dan PT Uway Makmur, guna mencari solusi atas persoalan ini.

“Kita minta agar masalah ini diselesaikan secara kepala dingin, bukan dengan saling menyalahkan. Kita berharap ada jalan tengah yang bisa diterima semua pihak,” tegas politisi PDI Perjuangan tersebut.

Ketua Majelis GBKP, Elieser Fernando Tarigan, mengungkapkan gereja tersebut telah digunakan selama tiga tahun oleh sekitar 150 kepala keluarga. Ia menyampaikan harapan besar kepada pihak pengembang untuk mengembalikan akses jalan menuju rumah ibadah tersebut.

“Kami sangat bermohon kepada PT Renggali agar membuka kembali akses untuk kami beribadah. Gereja ini bukan baru kemarin berdiri, sudah tiga tahun lebih kami gunakan,” kata Elieser.

Pihaknya juga meminta perhatian dari PT Uway Makmur selaku pemilik alokasi lahan. Ia berharap ada solusi berupa kemungkinan pembelian lahan atau relokasi yang tidak jauh dari lokasi saat ini.

“Kami terbuka untuk berdiskusi. Kalau bisa membeli lahannya, kami siap. Atau, kalau perlu diberikan lahan pengganti di sekitar sini juga tidak masalah, asal akses kami tidak terganggu,” tambahnya.

Sementara itu, perwakilan PT Renggali, Toto, menyampaikan bahwa pihaknya telah membuka akses jalan setiap hari Minggu, dan menurutnya, hal tersebut seharusnya tidak menjadi masalah besar.

“Setiap Minggu tetap kami buka jalannya. Gereja itu pun masih dalam tahap penyelesaian,” ujarnya melalui pesan WhatsApp.

Perwakilan PT Uway Makmur, Khaeruddin, S.H., M.H., juga memberikan klarifikasi. Ia menyebut bahwa perusahaannya telah mengantongi alokasi lahan sejak 2016, lengkap dengan dua PL dari BP Batam dan perizinan cut and fill serta reklamasi.

“Kami sudah melakukan ganti rugi kepada pihak Benawar Lumbantoruan, yang dulunya menguasai lokasi. Kami tidak mengetahui adanya transaksi dengan pihak jemaat GBKP. Dan yang jelas, kami tidak pernah memblokir akses jemaat ke gereja,” ujar Khaeruddin.

Situasi ini masih menjadi perhatian masyarakat dan para jemaat GBKP yang berharap adanya penyelesaian adil agar aktivitas ibadah dapat berjalan normal kembali tanpa hambatan.(RP)

Continue Reading
Kolom Iklan

Berita Lain