9info.co.id – Keberhasilan petugas Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kepri membongkar pabrik sabu di perumahan elit Sukajadi, Batam mendapat apreasi dari Wakil Ketua Badan Legislasi DPR RI, Abdul Wahid.
Menurut Abdul Wahid keberhasilan petugas BNNP Kepri tersebut merupakan prestasi yang luar biasa. Karena narkoba ini sangat berdampak pada kehidupan masyarakat, terutama untuk masyarakat Kepri dan sekitarnya.
“Saya dari Provinsi Riau, saya yakin di Provinsi saya telah banyak peredaran narkoba, saya yakin salah satu sumbernya dari pabrik yang diungkap BNNP Kepri ini,” ujar Abdul Wahid.
Maka dari itu, sambung Abdul Wahid, keberhasilan pengungkapan yang dilakukan petugas BNNP Kepri ini perlu di apreasi dan diberikan penghargaan.
“Penghargaan bisa berupa kenaikan pangkat, atau megikuti sekolah atau sebagaimana dari pimpinan Kapolri,” imbuhnya.
Abdul Wahid , Anggota DPR RI
Dia berharap, peredaran narkoba dapat dicegah dan generasi penerus bangsa menjadi anak yang sehat.
Hal senada juga diutarakan Ketua Gerakan Nasional Anti Narkotika (Granat) Kepri, Syamsul Paloh. Bahkan kata Syamsul Paloh, Ketua Umum Granat, Henry Yosodiningrat juga menyampaikan selamat pada tim yang telah mengungkap kasus tersebut.
“Kami dari Granat tetap memberikan dukungan penuh pada BNN baik secara moral maupun operasional agar bisa dilakukan pengembangan sampai terbongkarnya jaringan-jaringan yang lebih besar lagi yang ada hubungannya dengan kasus ini,” kata Syamsul Paloh.
Seperti diketahui sebelumnya, petugas BNNP Kepri membongkar pabrik sabu di Kota Batam. Dalam pengungkapan ini petugas mengamankan tiga orang tersangka, salah satu pelaku adalah mantan anggota polisi dari Malaysia berinisial MS , (34), sedangkan dua orang lainnya dari Batam, NS, (47), dan AS, (25).
Keberhasilan BNNP Kepri dalam membongkar kasus ini disampaikan oleh Kepala BNN Republik Indonesia, Komjen Pol Petrus Reinhard Golose didampingi Kepala BNNP Kepri Brigjen Pol Henry Simajuntak, Gubernur Kepri Ansar Ahmad, beserta tamu undangan lainnya dalam konferensi pers di Perumahan Sukajadi, Kamis (21/7/2022) sore.
Komjen Pol Petrus Reinhard Golose mengatakan, dalam pengungkapan ini petugas BNNP Kepri berhasil menyita barang bukti narkotika golongan I jenis sabu seberat bruto 5.032 gram.
Ada juga barang bukti cairan prekursor narkotika yang digunakan untuk membuat narkotika.
“Pengungkapan ini bermula, berdasarkan informasi dari masyarakat yang diterima oleh petugas BNNP Kepri pada hari Selasa (19/7/2022) sekira pukul 10.00 Wib, terkait adanya Clandestine Lab (Pabrik Gelap) pembuatan narkotika golongan I jenis sabu,” ujarnya. (*/lsm)
Atasi Banjir, Li Claudia Minta Pejabat Pemko, BP Batam dan Pengusaha Respon Cepat
9info.co.id | BATAM – Pencegahan dan penanganan banjir di Kota Batam menjadi perhatian serius pemerintah daerah saat ini. Tak hanya pemerintah, banjir yang terus berulang dan makin meluas saat musim hujan akan menjadi perhatian semua pihak termasuk masyarakat yang kerap menjadi langganan banjir saat musim hujan.
Wakil Walikota Batam Li Claudia Chandra memberikan perhatian khusus dengan meminta semua kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) hingga camat dan lurah serta para deputi dan pejabat teras di BP Batam untuk turun langsung dan respon cepat ke lapangan.
“Pimpinan OPD di Pemko Batam dan para deputi saya minta untuk terjun ke lapangan mengidentifikasi penyebab serta merumuskan solusi pencegahan dan penanganan jangka pendek dan jangka panjang,” ujar Li Claudia Candra.
Selain pimpinan OPD, deputi dan para pejabat lainnya, Wakil Kepala BP Batam ini juga minta pengusaha terutama perusahaan yang melaksanakan ‘cut and fill’ lahan untuk ikut membantu mengatasi masalah dengan tidak membiarkan lahan terbuka yang berpotensi mengakibatkan air tadah hujan langsung tumpah ke jalan dan drainase.
“Pengusaha juga kami ajak untuk duduk bersama mencari solusi jangka pendek dan panjang untuk mengatasi banjir selain diminta untuk melaksanakan cut and fill sesuai aturan yang berlaku yakni tidak menimbulkan penyebab baru. Kami akan tegas jika proses cut and fill tidak sesuai aturan.
Li Claudia juga minta masyarakat untuk ikut berpartisipasi mencegah terjadinya banjir yakni tidak membuang sampah sembarangan dan tidak membangun bangunan di pinggiran drainase yang berpotensi mengganggu aliran drainase.
“Saat ini ada sebanyak 23 lokasi banjir se Kota Batam yang membutuhkan penanganan cepat dan solutif karena kondisi tersebut merupakan persoalan bersama. Masyarakat juga akan terdampak. Jadi kami minta agar kita tidak membuang sampah sembarangan serta tidak menutup parit atau saluran air lainnya dengan beton atau bangunan ilegal lainnya,” tegasnya.(DN)