Connect with us

9Info.co.id – Anggota MPR RI Dr. Richard Hamonangan Pasaribu, B.Sc., M.Sc. menggelar kegiatan sosialisasi empat pilar MPR RI bersama warga Kecamatan Sei Beduk, Kota Batam, pada 29 Juni 2023 di Komplek GPDI Efata. Dalam kegiatan sosialisasi kali ini, dihadiri perangkat RT, RW, serta perwakilan tokoh masyarakat.

Dalam pemaparannya Richard Pasaribu meminta agar semua warga negara, khususnya yang berada di Kecamatan Sei Beduk untuk menjaga semangat Pancasila di dalam hidup bermasyarakat. Terlebih saat ini masih banyak pihak-pihak yang tidak menginginkan Indonesia tetap utuh sebagai satu bangsa dan negara, melalui tindakan intoleran dan radikalisme.
Dr. Richard Pasaribu juga mengatakan bahwa melalui gempuran teknologi komunikasi di era digital saat ini, solidaritas sesama anak bangsa juga semakin berkurang.

Dr. Richard Pasaribu Gelar Sosialisasi 4 Pilar MPR RI Bagi Perangkat RT RW Sei Beduk Batam

   Dr. Richard Pasaribu Gelar Sosialisasi 4 Pilar MPR RI Bagi Perangkat RT RW Sei Beduk Batam

“Sebagai tokoh masyarakat saudara-saudari sekalian selaku Ketua RT, RW memiliki peran penting dalam mensosialisasikan nilai Pancasila, UUD 45, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika, terutama bagi anak-anak muda di lingkungan kita yang saat ini terpengaruh lewat jaringan media sosial, sehingga solidaritas kita sesama anak bangsa semakin berkurang,” terang Richard.

“Bapak dan Ibu sekalian juga merupakan tokoh yang dipercaya masyarakat. Sehingga saya harapkan dapat meneruskan materi mengenai bentuk dan semboyan negara, serta landasan konstitusional ini kepada masyarakat dengan baik, “ tambah Richard.

Dr. Richard Pasaribu juga menyampaikan bahwa pentingnya persatuan dan kesatuan menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, terutama kemungkinan mencuatnya politik identitas berbasis agama yang digunakan dalam kampanye politik.

“Juga saat tahun politik seperti sekarang ini. Biasanya dukung mendukung calon tertentu menurunkan nilai-nilai persatuan. Politik identitas berbasis agama yang digunakan dalam kampanye politik juga akan mencuat. Oleh karena itu perlu ditanamkan, boleh berbeda pilihan namun tetap kuatkan nilai-nilai kebangsaan dan mari mengedukasi masyarakat untuk menyaring informasi sebelum diketahui kebenarannya,” tegas Richard.

Sementara Pdt. Sudianto Silitonga salah satu tokoh masyarakat Sei Beduk mengatakan menjelang pesta demokrasi yang semakin dekat, suhu politik di tanah air akan terus meningkat. Akibatnya, potensi ketegangan pun akan semakin tinggi. Karena itu dibutuhkan peran dan kesadaran masyarakat, khususnya pengurus RT/RW agar bisa menjaga kondusifitas lingkungan.

“Pilihan boleh beda, tapi tidak boleh ada perpecahan. Beda warna adalah lumrah,” ungkap Sudianto.

Continue Reading
Advertisement

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Batam

Atasi Banjir, Li Claudia Minta Pejabat Pemko, BP Batam dan Pengusaha Respon Cepat

Atasi Banjir, Li Claudia Minta Pejabat Pemko, BP Batam dan Pengusaha Respon Cepat

9info.co.id | BATAM – Pencegahan dan penanganan banjir di Kota Batam menjadi perhatian serius pemerintah daerah saat ini. Tak hanya pemerintah, banjir yang terus berulang dan makin meluas saat musim hujan akan menjadi perhatian semua pihak termasuk masyarakat yang kerap menjadi langganan banjir saat musim hujan.

Wakil Walikota Batam Li Claudia Chandra memberikan perhatian khusus dengan meminta semua kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) hingga camat dan lurah serta para deputi dan pejabat teras di BP Batam untuk turun langsung dan respon cepat ke lapangan.

“Pimpinan OPD di Pemko Batam dan para deputi saya minta untuk terjun ke lapangan mengidentifikasi penyebab serta merumuskan solusi pencegahan dan penanganan jangka pendek dan jangka panjang,” ujar Li Claudia Candra.

Selain pimpinan OPD, deputi dan para pejabat lainnya, Wakil Kepala BP Batam ini juga minta pengusaha terutama perusahaan yang melaksanakan ‘cut and fill’ lahan untuk ikut membantu mengatasi masalah dengan tidak membiarkan lahan terbuka yang berpotensi mengakibatkan air tadah hujan langsung tumpah ke jalan dan drainase.

“Pengusaha juga kami ajak untuk duduk bersama mencari solusi jangka pendek dan panjang untuk mengatasi banjir selain diminta untuk melaksanakan cut and fill sesuai aturan yang berlaku yakni tidak menimbulkan penyebab baru. Kami akan tegas jika proses cut and fill tidak sesuai aturan.

Li Claudia juga minta masyarakat untuk ikut berpartisipasi mencegah terjadinya banjir yakni tidak membuang sampah sembarangan dan tidak membangun bangunan di pinggiran drainase yang berpotensi mengganggu aliran drainase.

“Saat ini ada sebanyak 23 lokasi banjir se Kota Batam yang membutuhkan penanganan cepat dan solutif karena kondisi tersebut merupakan persoalan bersama. Masyarakat juga akan terdampak. Jadi kami minta agar kita tidak membuang sampah sembarangan serta tidak menutup parit atau saluran air lainnya dengan beton atau bangunan ilegal lainnya,” tegasnya.(DN)

Continue Reading
Kolom Iklan

Berita Lain