Connect with us

Dualisme IKABSU, Susanto Siregar: IKABSU Milik Warga Sumut Bukan Milik Pengurus Semata

More Videos

9info.co.id – Organisasi Kemasyarakatan Ikatan Keluarga Besar sumatera Utara (Ormas IKABSU), merupakan suatu wadah atau paguyuban masyarakat asal Sumatera Utara yang berdomisili di Kota Batam, Kepulauan Riau.

IKABSU ini didirikan sejak tahun 2002. Paguyuban Masyarakat asal Sumatera Utara pertama kalinya dipimpin oleh Aida Ismeth Nasution.

Seiring perjalananya, roda organisasi yang menaungi 33 Kabupaten/Kota ini pun tetap berupaya menampilkan eksistensinya dalam membangun kebersamaan baik dalam kegiatan sosial, budaya dan Politik.

Hal ini disampaikan Susanto Siregar, salah seorang warga Batam yang berasal dari Sumatera Utara.

Menurut Susanto, “Polemik mulai terlihat di dalam wadah ormas IKABSU setelah terbentuknya dua kepanitian dalam Mubes IV yang seyogyanya dilaksanakan dua tahun sebelumnya, namun karena situasi pendemi Covid-19, Mubes IKABSU IV terpaksa diundur,” jelas Susanto.

Susanto dan beberapa para tokoh dan orang yang dituakan dalam wadah keluarga besar yang berasal dari Sumatera Utara , telah berupaya menyatukan persepsi. Namun apa daya, kedua panitia yang telah terbentuk pun masih tetap enggan untuk dilebur dalam satu wadah kepanitian Mubes ke IV yang direncanakan.

“Karena saling mempertahankan ego kelompoknya serta menganggap kepanitian yang dibentuk telah sesuai AD/ART IKABSU pelaksanaan Mubes IV pun terlaksana dua kali di tahun 2022 ini,” sesalnya.

Susanto menjelaskan, Mubes IV IKABSU 21 Mei 2022 yang di gelar di Tiban Mentarau, Sekupang pun telah melahirkan secara aklamasi dan memutuskan ketua umum IKABSU Perubahan yakni Boni Ginting.

Sementara pelaksanaan Mubes IKABSU 13 Agustus 2022 yang digelar di Hotel Pacific, Udin P.Sihaloho terpilih sebagai Ketua Umum IKABSU Perjuangan.

“Menyikapi terjadinya Dualisme IKABSU ini membuat IKA IKA dari 33 Kabupaten/Kota menjadi bimbang mengikuti kepengurusan yang mana,” ujarnya.

“Kami mengingatkan jika tidak segera diatasi, saya khawatir akan menjadi sumber perpecahan bagi komunitas warga Sumut yang ada di Kota Batam, ” tegas Susanto Siregar.

Untuk mengantisipasi perpecahan bagi komunitas warga Sumut yang berada di Batam, Susanto pun meminta para tokoh dan kedua kubu yang bertikai untuk bersedia direkonsiliasi demi penyelamatan organisasi IKABSU.

“IKABSU ini milik seluruh komunitas Warga atau pun IKA-IKA dari 33 Kabupaten/Kota, bukan milik pengurus semata, hal ini perlu di pahami para pengurus,” jelas Susanto.

“Apabila kedua kubu ini tidak bersedia untuk Islah ataupun mengedepankan kepentingan warga Sumut, alangkah baiknya IKABSU ini dibekukan daripada menjadi bahan atau sumber perpecahan bagi komunitas warga Sumut yang berada di kota Batam,” tutupnya. (mat)

Continue Reading
Advertisement

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Batam

Pedagang Pasar Angkasa Jodoh Minta Pemerintah Batam Tinjau Ulang SP, Kompak Jaga Kebersihan dan Tertibkan Lingkungan

9info.co.id | BATAM – Meskipun sebelumnya telah menerima Surat Peringatan (SP) dari Tim Terpadu Kota Batam, para pedagang di kios Pasar Angkasa Jodoh tetap berharap nasib mereka mendapat perhatian dari Pemerintah Kota Batam.

“Lokasi ini menjadi tempat kami mencari nafkah, jadi kami harapkan pemerintah mempertimbangkan ulang SP dari Tim Terpadu tersebut,” ungkap salah satu pedagang saat ditemui di lokasi, Selasa (22/4/2025).

Keinginan untuk bertahan dan menjaga keberlangsungan usaha mereka terlihat dari kekompakan para pedagang yang tergabung dalam Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia Perjuangan (APKLI Perjuangan) Kota Batam. Para pedagang melakukan gotong royong membersihkan area kios, parit, dan menjaga kebersihan lingkungan sekitar Pasar Angkasa.

Pengelola 42 kios di pasar tersebut, Tetap Hutagalung, juga menginisiasi pertemuan langsung dengan para pedagang guna menyamakan visi dalam menjaga ketertiban dan kebersihan lingkungan pasar.

“Kita ingin menata kembali lapak-lapak ini agar lebih baik dan tertib. Harapan kami, ke depan Pasar Angkasa bisa dikelola secara profesional dengan kepengurusan yang jelas demi kepentingan bersama para pedagang dan pelaku UMKM,” ujar Tetap.

Pertemuan tersebut turut dihadiri oleh Ketua DPW APKLI Perjuangan Kepulauan Riau, Jafrizal Sofyandi, S.Si. Ia menegaskan bahwa APKLI Perjuangan akan terus mendampingi para pedagang dan bersinergi dengan program pemerintah daerah dalam pengembangan UMKM.

“Kami akan lakukan pendampingan dan pelatihan bagi pedagang, serta menjalin sinergi dengan Pemko Batam agar program pemberdayaan UMKM bisa menyentuh langsung para pelaku usaha di lapangan,” pungkas Jafrizal. (RP)

Continue Reading
Kolom Iklan

Berita Lain

Exit mobile version