Connect with us

9info.co.id– Pembukaan MTQ Kota Batam, Dimeriahkan Penyanyi Jebolan The Voice Sharla Martiza Isyaiah Putri. Penyanyi yang datang ke Batam ini merupakan pemenang ajang pencarian bakat The Voice Kids Indonesia 2017, Sharla Martiza Isyaiah Putri.

Penyanyi asal Jombang ini membawakan beberapa lagu dan shalawat. Di antaranya Lawkana Bainal Habib, Sholatullah (salawat badar) dan Qamarun.

Selain kehadiran Sharla, pembukaan Musabaqah Tilawatil Qur’an  (MTQ) ke XXXI tingkat Kota Batam juga menampilkan Bahana Barelang Drum Corps (BBDC), marching band binaan Dinas kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam.

Tahun ini MTQ tingkat Kota Batam diadakan di Lapangan Bola Baloi Permai, Batam Center. Terlihat masyarakat Kota Batam berbondong-bondong hadir untuk menyaksikan pembukaan event tersebut.
MTQ ke XXXI tingkat Kota Batam diikuti sekitar 439 kafilah yang merupakan perwakilan kontingen dari 12 kecamatan yang ada di Kota Batam. Pada MTQ tahun ini ada 10 cabang yang dilombakan.

Ketua Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Amsakar Achmad mengatakan, tahapan MTQ ke XXXI tingkat Kota Batam dimulai secara berjenjang dari tingkat kelurahan.
“Pemenang di tingkat kelurahan, kemudian dibawa ke tingkat kecamatan. Selanjutnya pemenang dari kecamatan dikompetisikan kembali di tingkat kota hari ini,” kata Amsakar.
MTQ tingkat Kota Batam juga sebagai salah satu ajang untuk persiapan MTQ tingkat Provinsi Kepri. Kota Batam menargetkan dapat menjadi juara umum.

“Kami bangga begitu antusiasme masyarakat Batam. Atas nama LPTQ juga kami sampaikan bahwa Batam sangat siap untuk menjadi pemenang MTQ tingkat Kepri,” kata Amsakar.

Wali Kota Batam, Muhammad Rudi menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada masyarakat Batam yang begitu sangat antusias untuk hadir secara langsung menyaksikan pembukaan MTQ ke-XXXI tingkat Kota Batam. “Semoga setiap tahun dapat lebih baik,” kata Rudi.

Dalam kesempatan itu, Rudi juga berpesan kepada para Qari dan Qariah agar dapat berkompetisi dengan baik dan jujur. Selain itu juga tidak kalah penting adalah bagaimana dapat terus mengamalkan isi kandungan di dalam Alquran.


Kemudian, Rudi juga mengingatkan agar selama pelaksanaan MTQ tingkat Kota Batam dan masyarakat yang hadir terus melaksanakan protokol kesehatan secara ketat.(pur)

Continue Reading
Advertisement

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Batam

Camat Sagulung dan DPRD Batam Tanggapi Keluhan Jemaat GBKP Terkait Penutupan Akses Gereja

Camat Sagulung dan DPRD Batam Tanggapi Keluhan Jemaat GBKP Terkait Penutupan Akses Gereja

9info.co.id | BATAM – Ratusan jemaat Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) yang berada di Jalan Trans Barelang, Kota Batam, mengeluhkan penutupan akses jalan menuju lokasi ibadah mereka. Akses utama ke gereja dipagar oleh pihak pengembang PT Renggali, sehingga menghambat para jemaat dalam menjalankan ibadah mingguan.

Merespons keluhan tersebut, Camat Sagulung Muhammad Hafiz menyatakan pihaknya telah turun langsung ke lapangan bersama unsur Muspika dan anggota DPRD Kota Batam dari Komisi I dan Komisi III, Kapolsek, Babinsa, Lurah, Ketua RT, serta pihak pengembang untuk meninjau dan mendengarkan laporan dari warga.

“Kita sudah cek ke lapangan bersama tim dan mendengar langsung permasalahannya. Intinya, kita akan upayakan kembali mediasi antara pengembang dan pengurus rumah ibadah, terutama terkait sagu hati yang dimohonkan. Sementara menunggu mediasi, kami meminta agar akses tetap dibuka agar jemaat tetap bisa beribadah,” ujar Hafiz.

Senada dengan itu, anggota DPRD Batam Komisi III, Jamson Silaban, S.H., menyampaikan bahwa pihak legislatif turut memfasilitasi pemanggilan dua pengembang, yakni PT Renggali dan PT Uway Makmur, guna mencari solusi atas persoalan ini.

“Kita minta agar masalah ini diselesaikan secara kepala dingin, bukan dengan saling menyalahkan. Kita berharap ada jalan tengah yang bisa diterima semua pihak,” tegas politisi PDI Perjuangan tersebut.

Ketua Majelis GBKP, Elieser Fernando Tarigan, mengungkapkan gereja tersebut telah digunakan selama tiga tahun oleh sekitar 150 kepala keluarga. Ia menyampaikan harapan besar kepada pihak pengembang untuk mengembalikan akses jalan menuju rumah ibadah tersebut.

“Kami sangat bermohon kepada PT Renggali agar membuka kembali akses untuk kami beribadah. Gereja ini bukan baru kemarin berdiri, sudah tiga tahun lebih kami gunakan,” kata Elieser.

Pihaknya juga meminta perhatian dari PT Uway Makmur selaku pemilik alokasi lahan. Ia berharap ada solusi berupa kemungkinan pembelian lahan atau relokasi yang tidak jauh dari lokasi saat ini.

“Kami terbuka untuk berdiskusi. Kalau bisa membeli lahannya, kami siap. Atau, kalau perlu diberikan lahan pengganti di sekitar sini juga tidak masalah, asal akses kami tidak terganggu,” tambahnya.

Sementara itu, perwakilan PT Renggali, Toto, menyampaikan bahwa pihaknya telah membuka akses jalan setiap hari Minggu, dan menurutnya, hal tersebut seharusnya tidak menjadi masalah besar.

“Setiap Minggu tetap kami buka jalannya. Gereja itu pun masih dalam tahap penyelesaian,” ujarnya melalui pesan WhatsApp.

Perwakilan PT Uway Makmur, Khaeruddin, S.H., M.H., juga memberikan klarifikasi. Ia menyebut bahwa perusahaannya telah mengantongi alokasi lahan sejak 2016, lengkap dengan dua PL dari BP Batam dan perizinan cut and fill serta reklamasi.

“Kami sudah melakukan ganti rugi kepada pihak Benawar Lumbantoruan, yang dulunya menguasai lokasi. Kami tidak mengetahui adanya transaksi dengan pihak jemaat GBKP. Dan yang jelas, kami tidak pernah memblokir akses jemaat ke gereja,” ujar Khaeruddin.

Situasi ini masih menjadi perhatian masyarakat dan para jemaat GBKP yang berharap adanya penyelesaian adil agar aktivitas ibadah dapat berjalan normal kembali tanpa hambatan.(RP)

Continue Reading
Kolom Iklan

Berita Lain