Connect with us

9Info.co.id | Batam – Kepala BP Batam, Muhammad Rudi, mendukung penuh pengembangan sektor pariwisata. Orang nomor satu di Kota Batam tersebut mengatakan, industri pariwisata merupakan salah satu sektor penting yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah.

Dengan pembangunan infrastruktur yang berlangsung saat ini, Rudi pun optimistis jika kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) akan ikut meningkat ke depannya.

“Saya sedang menyiapkan Batam kota baru untuk kita semua. Kesiapan infrastruktur yang ada akan membuat Batam dilirik oleh dunia internasional, khususnya turis asing yang ingin berwisata,” ujar Rudi di sela pertemuan dengan masyarakat, Selasa (18/7/2023).

Rudi juga mendukung pelaksanaan event berskala internasional di Kota Batam. Hal tersebut, lanjut dia, menjadi salah satu ajang promosi untuk menarik minat turis mancanegara ke Kota Batam.

Untuk diketahui, kunjungan turis asing ke Kota Batam sepanjang bulan Mei 2023 mencapai 77.348 kunjungan.

Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Batam mencatat, jumlah kunjungan tersebut ikut memberikan dampak terhadap tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang di Provinsi Kepri sebesar 41,89 persen atau naik 5,09 persen dari bulan sebelumnya.

Turis asal Singapura tercatat masih mendominasi kunjungan ke Kota Batam dengan persentase mencapai 56,46 persen atau 43.662 kunjungan dari total jumlah wisatawan mancanegara selama bulan Mei 2023.

“Letak Batam yang sangat strategis menjadi modal penting untuk membangkitkan perekonomian masyarakat. Sumber ekonomi kita jelas. Mulai dari investasi di bidang industri elektronik, sektor pariwisata, dan masih banyak lagi. Oleh sebab itu, kami butuh dukungan untuk menyiapkan perencanaan Kota Batam agar menjadi kota maju dan modern,” pungkasnya. (DN)

Continue Reading
Advertisement

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Batam

Camat Sagulung dan DPRD Batam Tanggapi Keluhan Jemaat GBKP Terkait Penutupan Akses Gereja

Camat Sagulung dan DPRD Batam Tanggapi Keluhan Jemaat GBKP Terkait Penutupan Akses Gereja

9info.co.id | BATAM – Ratusan jemaat Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) yang berada di Jalan Trans Barelang, Kota Batam, mengeluhkan penutupan akses jalan menuju lokasi ibadah mereka. Akses utama ke gereja dipagar oleh pihak pengembang PT Renggali, sehingga menghambat para jemaat dalam menjalankan ibadah mingguan.

Merespons keluhan tersebut, Camat Sagulung Muhammad Hafiz menyatakan pihaknya telah turun langsung ke lapangan bersama unsur Muspika dan anggota DPRD Kota Batam dari Komisi I dan Komisi III, Kapolsek, Babinsa, Lurah, Ketua RT, serta pihak pengembang untuk meninjau dan mendengarkan laporan dari warga.

“Kita sudah cek ke lapangan bersama tim dan mendengar langsung permasalahannya. Intinya, kita akan upayakan kembali mediasi antara pengembang dan pengurus rumah ibadah, terutama terkait sagu hati yang dimohonkan. Sementara menunggu mediasi, kami meminta agar akses tetap dibuka agar jemaat tetap bisa beribadah,” ujar Hafiz.

Senada dengan itu, anggota DPRD Batam Komisi III, Jamson Silaban, S.H., menyampaikan bahwa pihak legislatif turut memfasilitasi pemanggilan dua pengembang, yakni PT Renggali dan PT Uway Makmur, guna mencari solusi atas persoalan ini.

“Kita minta agar masalah ini diselesaikan secara kepala dingin, bukan dengan saling menyalahkan. Kita berharap ada jalan tengah yang bisa diterima semua pihak,” tegas politisi PDI Perjuangan tersebut.

Ketua Majelis GBKP, Elieser Fernando Tarigan, mengungkapkan gereja tersebut telah digunakan selama tiga tahun oleh sekitar 150 kepala keluarga. Ia menyampaikan harapan besar kepada pihak pengembang untuk mengembalikan akses jalan menuju rumah ibadah tersebut.

“Kami sangat bermohon kepada PT Renggali agar membuka kembali akses untuk kami beribadah. Gereja ini bukan baru kemarin berdiri, sudah tiga tahun lebih kami gunakan,” kata Elieser.

Pihaknya juga meminta perhatian dari PT Uway Makmur selaku pemilik alokasi lahan. Ia berharap ada solusi berupa kemungkinan pembelian lahan atau relokasi yang tidak jauh dari lokasi saat ini.

“Kami terbuka untuk berdiskusi. Kalau bisa membeli lahannya, kami siap. Atau, kalau perlu diberikan lahan pengganti di sekitar sini juga tidak masalah, asal akses kami tidak terganggu,” tambahnya.

Sementara itu, perwakilan PT Renggali, Toto, menyampaikan bahwa pihaknya telah membuka akses jalan setiap hari Minggu, dan menurutnya, hal tersebut seharusnya tidak menjadi masalah besar.

“Setiap Minggu tetap kami buka jalannya. Gereja itu pun masih dalam tahap penyelesaian,” ujarnya melalui pesan WhatsApp.

Perwakilan PT Uway Makmur, Khaeruddin, S.H., M.H., juga memberikan klarifikasi. Ia menyebut bahwa perusahaannya telah mengantongi alokasi lahan sejak 2016, lengkap dengan dua PL dari BP Batam dan perizinan cut and fill serta reklamasi.

“Kami sudah melakukan ganti rugi kepada pihak Benawar Lumbantoruan, yang dulunya menguasai lokasi. Kami tidak mengetahui adanya transaksi dengan pihak jemaat GBKP. Dan yang jelas, kami tidak pernah memblokir akses jemaat ke gereja,” ujar Khaeruddin.

Situasi ini masih menjadi perhatian masyarakat dan para jemaat GBKP yang berharap adanya penyelesaian adil agar aktivitas ibadah dapat berjalan normal kembali tanpa hambatan.(RP)

Continue Reading
Kolom Iklan

Berita Lain