Connect with us

9info.co.id – PT Austin Engineering Indonesia kembali melakukan ekspansi di Batam sebesar USD4,15 juta. Hal itu dilakukan dengan penambahan workshop baru dan fabricant yard seluas 1 hektare, serta penambahan karyawan 150 orang.

Chef Executive Officer (CEO) PT Austin Engineering Ltd, David Singleton mengatakan pihaknya sudah melakukan ekspansi di Batam sejak 12 tahun lalu. Dengan alasan, Batam merupakan tempat yang strategis untuk berinvestasi.

“[Batam] Karena dekat dengan Singapura dan memiliki akses yang baik untuk ekspor ke Singapura, di mana negara Singapura merupakan tempat lalu lintas perdagangan internasional,” ujar David dalam acara Grand Opening of Austin’s New Facility, yang digelar di Kawasan Industri Terpadu Kabil, Rabu (08/02/2023).

Menurutnya, pemerintahan di Batam memiliki kebijakan yang mendukung iklim investasi. “Saya pikir akan menjadi sebuah kerjasama yang baik dalam berinvestasi di Batam,” ungkapnya.

Ia menilai, pihaknya telah melihat dukungan pemerintah yang sangat baik terhadap bisnisnya selama 12 tahun terakhir. Terlebih, Batam juga memiliki SDM yang baik dan memenuhi standar yang ditetapkan perusahaan.

“Dengan sumber daya manusia yang berkualitas, memiliki keahlian yang baik dan juga memiliki good atitude, kami yakin akan bersinergi dengan baik di Batam,” jelas David.

Diketahui, PT Austin Engineering Indonesia berdiri sejak 2011 di Kawasan Industri Terpadu Kabil, Batam. Perseroan mempekerjakan 500 tenaga kerja di dalam bangunan seluas 3,5 hektare.

Perusahaan ini bergerak di bidang manufaktur body dump truckbuckets dan berbagai produk yang dibutuhkan pertambangan. Saat ini memiliki lokasi manufaktur dua di Australia, satu di Amerika Serikat, satu di Chile dan satu di Indonesia.

Disebutkan, selama 12 tahun terakhir PT Austin Engineering Indonesia sudah menghabiskan sekitar USD20,81 juta dalam investasi di Batam.

Dalam hal itu, pihaknya telah mampu meningkatkan pendapatan sebesar 50 persen, dengan total pendapatan mencapai USD41,61 juta.

“Peningkatan ekspor untuk tahun depan ditargetkan meningkat menjadi USD62,42 juta,” ucap David.

Lanjutnya, PT Austin Engineering Indonesia saat ini telah mengekspor ke Australia, Afrika dan berbagai negara di Asia. Ke depannya ekspor akan dilakukan ke Kanada dan Amerika Serikat.

Wali Kota Batam Muhammad Rudi yang menghadiri acara tersebut, mengucapkan terima kasih dan berharap agar kerja sama (investasi) yang terjalin ini terus berjalan lancar.

“Saya pasti akan melindungi dan pasti mendukung sepenuhnya, supaya investasi di Kota Batam termasuk dari PT Austin Engineering Indonesia, tetap berada di Kota Batam selama-lamanya. Mari kita jaga supaya produksinya terus tetap berjalan dengan lancar,” tutur Rudi. ( Tim )

Continue Reading
Advertisement

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Batam

PT Sigma Aurora Property Pertanyakan Kinerja Pemko Batam: Pedagang dan Parkir Liar di Row 30 Ganggu Akses Lahan

PT Sigma Aurora Property Pertanyakan Kinerja Pemko Batam Pedagang dan Parkir Liar di Row 30 Ganggu Akses Lahan

9info.co.id | BATAM – Manajemen PT Sigma Aurora Property (PT SAP) secara resmi mempertanyakan kinerja Pemerintah Kota Batam, khususnya Dinas Perhubungan (Dishub) dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), terkait lambannya penanganan persoalan pedagang liar dan parkir liar yang mengganggu akses jalan di kawasan Row 30, Tanjung Uncang, Sekupang.

Dalam surat permohonan yang diajukan kepada Dishub Kota Batam tertanggal 20 Maret 2025, PT SAP menyampaikan keluhan mengenai terganggunya akses keluar masuk menuju lahan milik mereka yang telah dialokasikan berdasarkan Gambar Penetapan Lokasi No. 218020210 tanggal 28 Oktober 2018, seluas 19.976,43 m² di Jalan Brigjen Katamso – Kampung Cunting.

Perwakilan manajemen PT SAP, Dedi, menjelaskan bahwa saat ini aktivitas pedagang liar di sisi akses jalan Row 30 sangat mengganggu kegiatan operasional perusahaan.

“Saat ini sisi akses jalan keluar masuk Row 30 terhalang oleh pedagang liar yang berjualan. Ini sangat mengganggu akses ke lokasi kami. Padahal, para pedagang ini adalah eks gusuran bangunan liar yang sebelumnya sudah ditertibkan oleh Satpol PP pada tahun 2021 lalu,” ungkap Dedi kepada wartawan.

Selain persoalan pedagang, Dedi juga menyoroti keberadaan parkir liar yang memperparah kondisi lalu lintas di kawasan tersebut. Ia menyebut bahwa pihaknya telah beberapa kali melakukan koordinasi dengan PT WASCO untuk meminta agar karyawan perusahaan itu tidak memarkir kendaraan di jalur tersebut, namun belum ada hasil yang signifikan.

“Kami sudah beberapa kali meminta PT WASCO agar karyawan mereka tidak parkir sembarangan di Row 30. Kami harap pemerintah melalui Dishub dan Satpol PP segera melakukan penertiban sesuai aturan yang berlaku,” tegasnya.

Dedi menyayangkan kurangnya respons dari pemerintah atas permintaan yang sudah diajukan sejak lama.

“Masalah ini sudah terlalu lama tanpa tindakan tegas. Ini merugikan kami sebagai penerima alokasi lahan. Bahkan bukan hanya kami, perusahaan lain seperti PT Putra Riau Enterprise juga turut melayangkan permohonan penertiban yang sama,” ujarnya.

Berdasarkan pantauan langsung awak media di lapangan, aktivitas pedagang liar dan parkir sembarangan memang terlihat memenuhi akses jalan Row 30 setiap harinya. Bahkan kondisi serupa juga terjadi di kawasan Row 100, yang juga dipenuhi kendaraan yang terparkir sembarangan.

Namun, kondisi ini turut menimbulkan pertanyaan dari publik. Beberapa pihak menilai, Apakah pihak perusahan PT WASCO belum mempersiapkan sarana parkir dan infrastruktur yang menyebabkan parkir liar yang terjadi?

Hingga berita ini diturunkan, pihak Dinas Perhubungan Kota Batam maupun PT WASCO belum memberikan tanggapan resmi terkait keluhan yang disampaikan oleh PT SAP. (Mat).

Continue Reading
Kolom Iklan

Berita Lain