Connect with us

9info.co.id – Dalam Menjaga Situasi Kamtibmas Yang aman dan kondusif Polsek Sekupang kembali melaksanakan kegiatan Operasi Cipta Kondisi serta laksanakan kegiatan himbauan disiplin Prokes kepada masyarakat Sekupang, 13/08/22

Kegiatan Operasi Cipta Kondisi ini dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 12 Agustus 2022 sekira pkl : 22.00 wib diawali dengan pelaksanaan Apel di halaman Mapolsek Sekupang

Adapun sasaran Operasi Cipkon kali ini adalah Pelaku kejahatan, Kendaraan Bermotor yang tidak dilengkapi dokumen, Sajam, miras, balap liar dan memberikan himbauan kepada masyarakat yang kedapatan tidak mematuhi Prokes.

Dalam kegiatan Operasi Cipkon kali ini melibatkan 10 (sepuluh) orang personil yang dipimpin langsung oleh Kanit Samapta Polsek Sekupang Ipda Indra

Adapun yang menjadi lokasi pelaksanaan operasi cipkon adalah daerah jembatan Patam lestari, pertokoan dan pantai Cipta Land, tiban center, tiban Ayu, taman gajah Mada dan selanjutnya kembali lagi ke Mapolsek Sekupang

Pada saat dilaksanakannya Operasi Cipkon didapati 3 (tiga) unit sepeda motor yang tidak dilengkapi dengan dokumen yang sah ( STNK ) dan selanjutnya kendaraan tersebut diamankan di Mapolsek Sekupang.

Kapolresta Barelang melalui Kapolsek Sekupang Kompol Yudha Suryawardana S.IP., M.Si mengatakan dalam menjaga kamtibmas agar tetap aman dan kondusif kami dari kepolisian akan terus meningkatkan kegiatan kepolisian termasuk rutin melakukan Operasi Cipta Kondisi sehingga tercipta rasa aman di masyarakat.

” Dalam kegiatan Operasi Cipkon kali ini diamankan 3 (tiga) unit kendaraan bermotor R2 yang tidak dilengkapi dokumen dan kami amankan sementara di Polsek Sekupang dan bagi pemilik dapat mengambil asal bisa menunjukkan bukti kepemilikan baik berupa STNK maupun BPKB” ujar Kompol Yudha

Mari bersama kita jaga situasi keamanan dan ketertiban terutama di wilayah kecamatan Sekupang, apa bila ada hal- hal menonjol yang berkaitan dengan Kamtibmas bisa langsung menghubungi Polsek Sekupang dan tidak lupa selalu patuhi PROKES agar terhindar dari penularan Covid-19, imbuh Kapolsek

Sekitar pukul 01.00 wib kegiatan operasi cipta kondisi selesai dilaksanakan dan selama kegiatan berlangsung tidak ada ditemukan hal yang menonjol serta terdapat dalam keadaan aman dan terkendali. (lsm)

Continue Reading
Advertisement

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Batam

Camat Sagulung dan DPRD Batam Tanggapi Keluhan Jemaat GBKP Terkait Penutupan Akses Gereja

Camat Sagulung dan DPRD Batam Tanggapi Keluhan Jemaat GBKP Terkait Penutupan Akses Gereja

9info.co.id | BATAM – Ratusan jemaat Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) yang berada di Jalan Trans Barelang, Kota Batam, mengeluhkan penutupan akses jalan menuju lokasi ibadah mereka. Akses utama ke gereja dipagar oleh pihak pengembang PT Renggali, sehingga menghambat para jemaat dalam menjalankan ibadah mingguan.

Merespons keluhan tersebut, Camat Sagulung Muhammad Hafiz menyatakan pihaknya telah turun langsung ke lapangan bersama unsur Muspika dan anggota DPRD Kota Batam dari Komisi I dan Komisi III, Kapolsek, Babinsa, Lurah, Ketua RT, serta pihak pengembang untuk meninjau dan mendengarkan laporan dari warga.

“Kita sudah cek ke lapangan bersama tim dan mendengar langsung permasalahannya. Intinya, kita akan upayakan kembali mediasi antara pengembang dan pengurus rumah ibadah, terutama terkait sagu hati yang dimohonkan. Sementara menunggu mediasi, kami meminta agar akses tetap dibuka agar jemaat tetap bisa beribadah,” ujar Hafiz.

Senada dengan itu, anggota DPRD Batam Komisi III, Jamson Silaban, S.H., menyampaikan bahwa pihak legislatif turut memfasilitasi pemanggilan dua pengembang, yakni PT Renggali dan PT Uway Makmur, guna mencari solusi atas persoalan ini.

“Kita minta agar masalah ini diselesaikan secara kepala dingin, bukan dengan saling menyalahkan. Kita berharap ada jalan tengah yang bisa diterima semua pihak,” tegas politisi PDI Perjuangan tersebut.

Ketua Majelis GBKP, Elieser Fernando Tarigan, mengungkapkan gereja tersebut telah digunakan selama tiga tahun oleh sekitar 150 kepala keluarga. Ia menyampaikan harapan besar kepada pihak pengembang untuk mengembalikan akses jalan menuju rumah ibadah tersebut.

“Kami sangat bermohon kepada PT Renggali agar membuka kembali akses untuk kami beribadah. Gereja ini bukan baru kemarin berdiri, sudah tiga tahun lebih kami gunakan,” kata Elieser.

Pihaknya juga meminta perhatian dari PT Uway Makmur selaku pemilik alokasi lahan. Ia berharap ada solusi berupa kemungkinan pembelian lahan atau relokasi yang tidak jauh dari lokasi saat ini.

“Kami terbuka untuk berdiskusi. Kalau bisa membeli lahannya, kami siap. Atau, kalau perlu diberikan lahan pengganti di sekitar sini juga tidak masalah, asal akses kami tidak terganggu,” tambahnya.

Sementara itu, perwakilan PT Renggali, Toto, menyampaikan bahwa pihaknya telah membuka akses jalan setiap hari Minggu, dan menurutnya, hal tersebut seharusnya tidak menjadi masalah besar.

“Setiap Minggu tetap kami buka jalannya. Gereja itu pun masih dalam tahap penyelesaian,” ujarnya melalui pesan WhatsApp.

Perwakilan PT Uway Makmur, Khaeruddin, S.H., M.H., juga memberikan klarifikasi. Ia menyebut bahwa perusahaannya telah mengantongi alokasi lahan sejak 2016, lengkap dengan dua PL dari BP Batam dan perizinan cut and fill serta reklamasi.

“Kami sudah melakukan ganti rugi kepada pihak Benawar Lumbantoruan, yang dulunya menguasai lokasi. Kami tidak mengetahui adanya transaksi dengan pihak jemaat GBKP. Dan yang jelas, kami tidak pernah memblokir akses jemaat ke gereja,” ujar Khaeruddin.

Situasi ini masih menjadi perhatian masyarakat dan para jemaat GBKP yang berharap adanya penyelesaian adil agar aktivitas ibadah dapat berjalan normal kembali tanpa hambatan.(RP)

Continue Reading
Kolom Iklan

Berita Lain