Connect with us

9info.co.id – Wakil Kepala Badan Pengusahaan Batam (BP Batam), Purwiyanto menghadiri undangan rapat Dewan Pengawas (Dewas) Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (PBPB) Batam, Jum’at (31/3/2023) bertempat di Kantor Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian.

Dalam rapat yang dipimpin oleh Sekretaris Menteri Koordinator Bidang Perekonomian selaku Ketua Dewan Pengawas BP Batam, Susiwijono Moegiarso, terdapat agenda pisah sambut Anggota Dewas, pembahasan mengenai laporan pemanfaatan ruang laut KEK Nongsa, perkembangan pemindahan operasional kapal PT. Pelni, hingga perkembangan kinerja BP Batam dalam mengelola Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam (KPBPBB).

Sesmenko Perekonomian.

Pada kesempatan ini turut diperkenalkan Anggota Dewas yang baru bergabung yaitu Oza Olivia selaku Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Penerimaan Negara menggantikan Untung Basuki yang saat ini telah menjabat sebagai Kepala Kantor Bea Cukai Jawa Timur I.

Dengan ditunjuknya tambahan seorang Eselon I sebagai Dewas, hal ini membuktikan semakin besar dan pentingnya tugas serta peran BP Batam untuk mengelola dan mengembangkan KPBPB Batam.

Setelah memperkenalkan anggotanya yang baru, Susiwijono Moegiarso langsung memulai rapat dan meminta agar BP Batam segera merealisasikan berbagai perencanaan strategis yang telah disiapkan.

“Kami mendorong BP Batam agar segera memulai dan secepatnya merealisasikan rencana strategis yang telah disusun agar penyerapan anggaran dapat terwujud sesuai target yang telah ditetapkan,” ujarnya.

“Fokus utama pada pengembangan Rempang dan Batu Ampar, agar segera diselesaikan persiapannya sehingga diharapkan dapat dikunjungi Bapak Menko Perekonomian dalam satu dua minggu ke depan,” tegas Susi.

Pria yang sudah banyak membidani lahirnya kebijakan ekonomi nasional ini juga menyampaikan agar kendala yang dihadapi BP Batam dalam pelaksanaan proyek strategis di Batam dilaporkan secara berkala kepadanya.

“Apapun kendala yang dihadapi oleh BP Batam dalam mengembangkan Wilayah Batam, kami minta laporan detailnya sehingga seluruh stakeholder terkait dapat kami panggil untuk mempercepat proses pengembangan Batam ini,” katanya lagi.

Wakil Kepala BP Batam Purwiyanto.

Merespon arahan Sesmenko Perekonomian tersebut, Wakil Kepala BP Batam, Purwiyanto mengatakan pihaknya telah merinci seluruh progress yang telah dan akan terlaksana hingga kendala yang dihadapi.

“Kami sudah merinci dan melaporkan progress serta kendala dalam melaksanakan proyek strategis di Batam dan tadi juga sudah dapat arahan dari Bapak Sesmenko selaku Ketua Dewas BP Batam,” ungkap Purwiyanto.

“Rencananya awal April nanti, Dewas akan berkunjung ke Batam untuk memastikan seluruh progress ini berjalan sempurna dan jika memungkinkan nanti sekalian acara ground breaking di Rempang dan penandatanganan kerjasama Pelabuhan Batu Ampar,” sambung Purwiyanto.

Pria yang pernah menjabat sebagai Staf Ahli Bidang Pengeluaran Negara di Kementerian Keuangan RI ini sangat bersyukur atas perkembangan tugas dan kinerja BP Batam di bawah kepemimpinan Kepala BP Batam, Muhammad Rudi.

“Dari hasil paparan kita tadi, terlihat perkembangan kinerja positif BP Batam dari tahun ke tahun oleh tim kita di bawah Kepemimpinan Bapak Muhammad Rudi yang berkomitmen untuk membawa Batam semakin maju kedepannya” ujar Purwiyanto.“Mudah-mudahan cita-cita beliau menjadikan Batam Kota Baru dapat kita wujudkan bersama-sama,” pungkas Purwiyanto.

Turut hadir mendampingi Wakil Kepala BP Batam, Anggota Bidang Kebijakan Strategis, Enoh Suharto Pranoto; Anggota Bidang Pengelolaan Kawasan dan Investasi, Sudirman Saad (via Zoom); serta beberapa Pejabat Tingkat II, III, dan IV di lingkungan BP Batam. (Tim)

 

Continue Reading
Advertisement

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Batam

Camat Sagulung dan DPRD Batam Tanggapi Keluhan Jemaat GBKP Terkait Penutupan Akses Gereja

Camat Sagulung dan DPRD Batam Tanggapi Keluhan Jemaat GBKP Terkait Penutupan Akses Gereja

9info.co.id | BATAM – Ratusan jemaat Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) yang berada di Jalan Trans Barelang, Kota Batam, mengeluhkan penutupan akses jalan menuju lokasi ibadah mereka. Akses utama ke gereja dipagar oleh pihak pengembang PT Renggali, sehingga menghambat para jemaat dalam menjalankan ibadah mingguan.

Merespons keluhan tersebut, Camat Sagulung Muhammad Hafiz menyatakan pihaknya telah turun langsung ke lapangan bersama unsur Muspika dan anggota DPRD Kota Batam dari Komisi I dan Komisi III, Kapolsek, Babinsa, Lurah, Ketua RT, serta pihak pengembang untuk meninjau dan mendengarkan laporan dari warga.

“Kita sudah cek ke lapangan bersama tim dan mendengar langsung permasalahannya. Intinya, kita akan upayakan kembali mediasi antara pengembang dan pengurus rumah ibadah, terutama terkait sagu hati yang dimohonkan. Sementara menunggu mediasi, kami meminta agar akses tetap dibuka agar jemaat tetap bisa beribadah,” ujar Hafiz.

Senada dengan itu, anggota DPRD Batam Komisi III, Jamson Silaban, S.H., menyampaikan bahwa pihak legislatif turut memfasilitasi pemanggilan dua pengembang, yakni PT Renggali dan PT Uway Makmur, guna mencari solusi atas persoalan ini.

“Kita minta agar masalah ini diselesaikan secara kepala dingin, bukan dengan saling menyalahkan. Kita berharap ada jalan tengah yang bisa diterima semua pihak,” tegas politisi PDI Perjuangan tersebut.

Ketua Majelis GBKP, Elieser Fernando Tarigan, mengungkapkan gereja tersebut telah digunakan selama tiga tahun oleh sekitar 150 kepala keluarga. Ia menyampaikan harapan besar kepada pihak pengembang untuk mengembalikan akses jalan menuju rumah ibadah tersebut.

“Kami sangat bermohon kepada PT Renggali agar membuka kembali akses untuk kami beribadah. Gereja ini bukan baru kemarin berdiri, sudah tiga tahun lebih kami gunakan,” kata Elieser.

Pihaknya juga meminta perhatian dari PT Uway Makmur selaku pemilik alokasi lahan. Ia berharap ada solusi berupa kemungkinan pembelian lahan atau relokasi yang tidak jauh dari lokasi saat ini.

“Kami terbuka untuk berdiskusi. Kalau bisa membeli lahannya, kami siap. Atau, kalau perlu diberikan lahan pengganti di sekitar sini juga tidak masalah, asal akses kami tidak terganggu,” tambahnya.

Sementara itu, perwakilan PT Renggali, Toto, menyampaikan bahwa pihaknya telah membuka akses jalan setiap hari Minggu, dan menurutnya, hal tersebut seharusnya tidak menjadi masalah besar.

“Setiap Minggu tetap kami buka jalannya. Gereja itu pun masih dalam tahap penyelesaian,” ujarnya melalui pesan WhatsApp.

Perwakilan PT Uway Makmur, Khaeruddin, S.H., M.H., juga memberikan klarifikasi. Ia menyebut bahwa perusahaannya telah mengantongi alokasi lahan sejak 2016, lengkap dengan dua PL dari BP Batam dan perizinan cut and fill serta reklamasi.

“Kami sudah melakukan ganti rugi kepada pihak Benawar Lumbantoruan, yang dulunya menguasai lokasi. Kami tidak mengetahui adanya transaksi dengan pihak jemaat GBKP. Dan yang jelas, kami tidak pernah memblokir akses jemaat ke gereja,” ujar Khaeruddin.

Situasi ini masih menjadi perhatian masyarakat dan para jemaat GBKP yang berharap adanya penyelesaian adil agar aktivitas ibadah dapat berjalan normal kembali tanpa hambatan.(RP)

Continue Reading
Kolom Iklan

Berita Lain